Berita  

Jemaah Haji RI Apresiasi Layanan Petugas di Puncak Haji

Istimewa - Info Haji

SerambiMuslim.com — Sejumlah jamaah haji Indonesia mengungkapkan rasa syukur dan apresiasinya terhadap pelayanan yang diberikan oleh petugas haji selama pelaksanaan puncak ibadah haji di Tanah Suci. Mereka menilai petugas telah bekerja dengan baik, meskipun menghadapi tantangan medan dan kondisi fisik yang berat.

Enden, jamaah asal Jakarta Utara, menyampaikan rasa puas setelah menyelesaikan puncak haji di Mina. Ia menilai pelayanan sudah sangat baik, meskipun lokasi tendanya cukup jauh.

“Sudah selesai dengan nikmat sekali dalam tiga hari ini alhamdulillah. Semua pelayanan baik walaupun kita paling jauh tempatnya,” ujarnya di Mina, Minggu.

Menurut Enden, kendala kecil yang ditemui selama ibadah adalah hal yang wajar dan bagian dari proses pembelajaran serta ujian kesabaran.

“So far it’s okay, kru-kru oke semua selalu senyum, selalu support. Makanan oke semua, semoga tahun depan lebih baik lagi. Petugasnya baik, tapi ada yang cuek juga, cuma nggak apa-apa, mungkin lagi PMS kali ya. Nggak apa-apa, manusiawi, kita ada kekurangan dan kelebihan,” ujarnya sambil tertawa.

Hal serupa juga disampaikan Ismail, jamaah asal embarkasi Solo. Ia mengaku bersyukur dapat menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah haji dengan baik dan tertib, serta memuji kerja keras petugas dari Indonesia dan pihak syarikah Arab Saudi.

“Alhamdulillah untuk pelaksanaan haji sangat tertib. Dengan peraturan baru, kami sangat sabar menghadapi situasi. Mudah-mudahan dengan ini menjadi kemabruran kami. Pendampingan dari Indonesia dan syarikah sangat-sangat baik,” ucapnya usai lempar jumrah.

Ismail juga menyoroti kualitas makanan yang sesuai dengan lidah Indonesia serta perhatian terhadap jamaah dengan risiko tinggi.

“Makanan enak semua, versi Indonesia. Kesehatan selalu memperhatikan jamaah, sehingga pelayanan sangat baik dan tidak bertele-tele.”

Tohari, jamaah asal Jawa Timur, menyampaikan rasa puas terhadap seluruh proses haji yang dilaluinya, terutama saat fase Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

“Alhamdulillah kita sangat puas, perjalanan haji ini bisa dinikmati dari tahap ke tahap,” ujarnya.

Ia mengaku tidak keberatan berjalan kaki dari Muzdalifah ke Mina, bahkan menikmati momen bermalam di padang Muzdalifah.

“Kita jalan kaki dari Muzdalifah ke Mina, luar biasa. Kita bersyukur petugasnya luar biasa dan pemerintah memberikan yang terbaik, terutama bagi kami jemaah mandiri,” ucap pria asal Lumajang ini.

Halifatul, jamaah lainnya asal Lumajang, juga mengaku sangat bersyukur bisa menyelesaikan puncak ibadah. Meskipun fisik terkuras dan kurang tidur, semangatnya tetap terjaga.

“Bersyukur sekali, soalnya betul-betul nguras tenaga, terus kurang tidur tapi tetap semangat, alhamdulillah,” katanya.

Ia menyebut perjalanan haji sebagai bentuk perjuangan pribadi, terlebih karena dirinya berhaji bersama adik, ipar, dan suaminya.

“Sampai ke sini betul-betul perjuangan buat saya sendiri. Jadi betul-betul bersyukur bisa sampai.”

Sementara itu, sebagian besar jamaah haji Indonesia telah menyelesaikan lempar jumrah dan mengambil nafar awal. Hari ini, mereka mulai meninggalkan Mina untuk melanjutkan ibadah tawaf ifadah dan tahalul.

Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama mengimbau jamaah untuk tidak tergesa-gesa melaksanakan tawaf ifadah, kecuali bagi mereka yang akan segera dipulangkan ke Tanah Air atau yang menuju Madinah.

“Kami mengimbau jemaah yang nafar awal untuk melaksanakan tawaf ifadah pada waktu yang lebih senggang, kecuali bagi jemaah yang akan dipulangkan di kloter-kloter awal,” ujar Dirjen PHU Kemenag, Hilman Latief.