SerambiMuslim.com– Puasa Ramadan merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang telah memenuhi syarat. Selain memiliki keutamaan yang besar, puasa juga memiliki aturan-aturan yang harus dipatuhi agar ibadah ini sah dan bernilai di sisi Allah SWT. Dalam ajaran Islam, ada beberapa larangan yang harus dijauhi selama menjalankan ibadah puasa Ramadan agar tidak membatalkan puasa atau mengurangi pahalanya.
1. Makan dan Minum di Siang Hari
Larangan utama dalam puasa adalah makan dan minum mulai dari terbit fajar hingga matahari terbenam. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Al-Qur’an:
“Dan makan serta minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar.” (QS. Al-Baqarah: 187)
Namun, jika seseorang makan atau minum karena lupa, puasanya tetap sah sebagaimana hadis Nabi Muhammad SAW yang menyebutkan bahwa hal tersebut merupakan rezeki dari Allah.
2. Memasukkan Sesuatu ke Dalam Tubuh Secara Sengaja
Para ulama sepakat bahwa memasukkan sesuatu ke dalam rongga tubuh dengan sengaja, seperti obat-obatan melalui mulut atau suntikan yang memberi nutrisi, dapat membatalkan puasa.
3. Merokok
Merokok dianggap membatalkan puasa karena asap rokok yang dihisap masuk ke dalam tubuh melalui tenggorokan. Hal ini ditegaskan oleh ulama dalam berbagai kitab fiqh.
4. Melakukan Hubungan Suami Istri
Allah SWT menghalalkan hubungan suami istri pada malam hari saat berpuasa, tetapi melarangnya di siang hari sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Baqarah ayat 187. Jika dilakukan di siang hari, maka puasa batal dan harus diganti serta dikenakan kafarat.
5. Muntah dengan Sengaja
Muntah secara tidak sengaja tidak membatalkan puasa, tetapi jika seseorang memuntahkan isi perutnya dengan sengaja, maka puasanya batal dan harus menggantinya di hari lain.
6. Mengeluarkan Air Mani dengan Sengaja
Jika seseorang melakukan tindakan yang menyebabkan keluarnya air mani, seperti onani atau mencumbu pasangan hingga keluar air mani, maka puasanya batal dan wajib menggantinya.
7. Mengalami Haid atau Nifas
Wanita yang sedang haid atau nifas tidak diperbolehkan berpuasa dan wajib menggantinya di hari lain sesuai hadis dari Aisyah RA yang menyatakan bahwa wanita hanya diwajibkan mengqadha puasa dan tidak salat.
8. Hilang Akal (Gila, Pingsan)
Seseorang yang kehilangan kesadaran sepanjang hari puasa, baik karena pingsan atau gila, puasanya dianggap tidak sah karena kesadaran merupakan syarat sah puasa.
9. Murtad (Meninggalkan Islam)
Jika seseorang keluar dari Islam saat berpuasa, maka puasanya batal karena keimanan adalah syarat utama dalam beribadah.
10. Berniat Berbuka
Niat adalah bagian dari rukun puasa. Jika seseorang berniat untuk membatalkan puasanya, meskipun belum makan atau minum, maka puasanya tetap batal.
11. Berbohong
Berbohong tidak membatalkan puasa, tetapi dapat mengurangi pahalanya. Rasulullah SAW bersabda bahwa Allah tidak membutuhkan seseorang yang berpuasa tetapi tetap berkata dusta.
12. Berghibah (Menggunjing)
Menggunjing atau membicarakan keburukan orang lain dilarang dalam Islam, terlebih lagi saat berpuasa karena dapat mengurangi pahala puasa.
13. Mengadu Domba
Mengadu domba, atau menyampaikan berita palsu yang memicu permusuhan, termasuk dosa besar yang dapat merusak pahala puasa.
14. Menjadi Saksi Palsu
Bersaksi palsu adalah bentuk kebohongan yang diharamkan dalam Islam. Puasa yang dilakukan dengan disertai kesaksian palsu akan kehilangan keberkahannya.
15. Melihat dengan Syahwat
Menjaga pandangan adalah bagian dari kesempurnaan puasa. Jika seseorang melihat sesuatu dengan syahwat, puasanya tidak batal, tetapi dapat mengurangi pahalanya.
16. Mengonsumsi Makanan dan Minuman Haram
Berbuka dengan makanan haram, seperti alkohol atau daging babi, tidak membatalkan puasa, tetapi mengurangi nilai ibadahnya.
17. Berlaku Zalim
Zalim berarti bertindak sewenang-wenang terhadap orang lain. Perbuatan ini dapat menghilangkan pahala puasa seseorang.
18. Bersumpah Palsu
Bersumpah palsu adalah dosa yang dapat merusak ibadah puasa. Islam mengajarkan kejujuran dalam setiap ucapan dan perbuatan.
19. Marah-Marah
Rasulullah SAW mengajarkan untuk menahan amarah, terutama saat berpuasa, karena kemarahan dapat mengurangi pahala ibadah.
20. Bermalas-Malasan
Bulan Ramadan adalah momen untuk meningkatkan ibadah. Bermalas-malasan dan menghabiskan waktu tanpa melakukan amal baik dapat membuat puasa tidak bernilai maksimal.
Menjalankan ibadah puasa dengan baik tidak hanya sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga menahan diri dari segala perbuatan yang dapat membatalkan atau mengurangi pahalanya. Dengan menghindari 20 larangan ini, umat Islam dapat memperoleh keberkahan dan keutamaan puasa Ramadan secara maksimal.