Berita  

Amalan Ramadan yang Melipatgandakan Pahala

(int)

SerambiMuslim.com– Bulan suci Ramadan tidak hanya dimaknai dengan menahan haus dan lapar sejak terbit fajar hingga terbenam matahari. Lebih dari itu, Ramadan merupakan momentum bagi umat Islam untuk memperbanyak amalan dan meningkatkan kualitas keimanan.

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Madiun, Zainut Tamam, menegaskan bahwa Ramadan sejatinya adalah bulan penuh rahmat dan ampunan, di mana setiap amal kebaikan yang dilakukan akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah SWT.

“Amalan utama tentu puasa. Puasa dapat menghapus dosa-dosa setahun lalu dan setahun yang akan datang,” ungkap Tamam saat ditemui di kantornya pada Jumat (15/2/2025).

Tamam mengacu pada hadis-hadis sahih yang menyatakan bahwa ibadah puasa, jika dijalankan dengan penuh keimanan dan keikhlasan, akan menjadi penebus bagi dosa-dosa yang telah lalu. Dalam riwayat Imam Muslim disebutkan, “Barang siapa yang berpuasa Ramadan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”

Namun, menurut Tamam, tidak cukup hanya dengan berpuasa. Ada sejumlah amalan lain yang juga sangat dianjurkan untuk dilaksanakan selama bulan Ramadan. Salah satunya adalah salat tarawih.

“Meskipun hukumnya sunnah muakad, salat tarawih sangat dianjurkan. Dalam hadis Rasulullah SAW disebutkan bahwa siapa yang menjalankan salat tarawih dengan penuh iman dan harapan kepada Allah, maka dosa-dosanya diampuni,” jelasnya.

Salat tarawih biasanya dilaksanakan secara berjamaah di masjid usai salat isya. Tradisi ini tidak hanya mempererat ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama muslim), tetapi juga menjadi momen spiritual yang sangat dinantikan selama Ramadan.

Selain ibadah ritual, Tamam juga menekankan pentingnya ibadah sosial, seperti zakat fitrah, infak, dan sedekah. Ia mengingatkan bahwa membayar zakat fitrah adalah kewajiban bagi setiap muslim yang mampu, sebagai bentuk penyucian diri dan solidaritas terhadap sesama.

“Sedekah di bulan Ramadan juga sangat dianjurkan. Berbagi dengan sesama membawa keberkahan,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa bentuk sedekah tidak hanya dalam bentuk uang atau harta benda, tetapi juga bisa berupa memberi makanan berbuka puasa kepada orang lain, terutama kepada mereka yang membutuhkan seperti anak yatim dan kaum dhuafa. Dalam sebuah hadis riwayat At-Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa memberi makanan berbuka bagi orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang yang berpuasa itu.”

Lebih jauh, Tamam menjelaskan bahwa Ramadan juga dikenal dengan sejumlah peristiwa penting dalam sejarah Islam. Salah satunya adalah malam Nuzulul Quran, yakni malam diturunkannya Alquran kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara Malaikat Jibril.

“Nuzulul Quran diperingati setiap 17 Ramadan. Pada saat ini, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, terutama membaca dan mentadabburi Alquran,” katanya.

Selain itu, ada satu malam istimewa yang sangat dinanti oleh umat Islam di seluruh dunia, yakni malam Lailatul Qadar. Dalam Alquran disebutkan bahwa malam ini lebih baik dari seribu bulan.

“Banyak ulama berpendapat bahwa Lailatul Qadar turun pada malam-malam ganjil di 10 hari terakhir Ramadan, seperti malam ke-21, 23, 25, 27, dan 29,” terang Tamam.

Ia menambahkan bahwa siapa saja yang beribadah pada malam tersebut dengan penuh keimanan, maka pahalanya setara dengan beribadah selama 83 tahun atau seribu bulan. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk meningkatkan intensitas ibadah di sepuluh malam terakhir Ramadan.

Mengakhiri pernyataannya, Tamam mengajak seluruh masyarakat untuk benar-benar memanfaatkan momen Ramadan dengan sebaik-baiknya. Ia berharap, bulan suci ini tidak berlalu begitu saja tanpa membawa perubahan dalam diri setiap muslim.

“Jangan sia-siakan kesempatan Ramadan. Perbanyak ibadah, tingkatkan ketakwaan, dan sebarkan kebaikan,” tutupnya.

Dengan beragam amalan yang dianjurkan, bulan Ramadan menjadi momentum emas untuk memperbaiki diri, memperkuat spiritualitas, dan mempererat solidaritas sosial. Sebuah ladang pahala yang terbuka lebar bagi siapa pun yang ingin meraihnya dengan sungguh-sungguh.