SERAMBIMUSLIM.COM – Di tengah luka dan kepedihan, kisah tragis mewarnai awal Tahun Baru 2024 bagi warga Palestina di Gaza. Laporan Kementerian Kesehatan menyampaikan bahwa serangan mematikan dari Israel semalam telah merenggut nyawa sedikitnya 12 orang. Seluruh Jalur Gaza terlibat dalam gelombang serangan yang menghancurkan 70 persen gedung di sekitarnya.
Sejak tanggal 7 Oktober, angka korban dari tindakan Israel mencapai lebih dari 21.822 warga Palestina. Konflik antara Israel dan Hamas terus bergulir, dengan Israel tanpa kompromi dalam tekadnya untuk menghilangkan kelompok Palestina ini.
Di tengah keterbatasan dan penderitaan, warga Palestina masih menyimpan harapan agar tahun 2024 membawa sinar perubahan. Antonio Guterres, Sekjen PBB, mengecam penderitaan luar biasa yang melanda penduduk Gaza. Sementara itu, WHO memberikan peringatan akan risiko penyakit menular di tengah kondisi sulit yang terus berlanjut.
Cerita haru dan harapan bersemi di tengah tantangan yang melumpuhkan. Hamdan Abu Arab, berusia 20 tahun, menceritakan harapannya untuk tahun 2024 yang lebih baik. Meskipun dulu bersama teman-temannya merayakan malam tahun baru, kini kenyataannya sangat berbeda. Pengepungan Israel membuat warga Gaza kekurangan makanan, bahan bakar, air, dan obat-obatan.
PBB dan WHO bersuara tegas mengutuk kondisi ini, menyebutnya sebagai hukuman kolektif terhadap warga sipil Palestina. Bassam Hana, 29 tahun, mengungkapkan kelelahan dan harapannya agar segalanya membaik di tahun 2024.
Namun, realitas pahit terus bergulir akibat serangan terbaru. Sedikitnya 48 warga Palestina tewas di Kota Gaza, banyak di antaranya terkubur di bawah reruntuhan, sementara anak-anak hilang dan sulit ditemukan. Konflik antara Israel dan Hamas terus menciptakan ketidakpastian, menyertai lonceng tahun baru yang bergema di berbagai belahan dunia.
Meskipun Gaza merasakan pahitnya kenyataan, semangat dan harapan baru tetap menyala di hati warga Palestina. Terlepas dari dampak konflik yang berkepanjangan, mereka terus bermimpi tentang kehidupan yang layak dan damai