Berita  

Hizbullah Ledakkan Pangkalan Komando Utama Israel

Suasana pertempuran Pasukan Hizbullah Lebanon di perbatasan Israel
Suasana pertempuran Pasukan Hizbullah Lebanon di perbatasan Israel (Foto:Reuters)

SerambiMuslim.com – Tensi meningkat di Timur Tengah ketika Hizbullah, kelompok militan Lebanon yang didukung Iran, melancarkan serangan terhadap pangkalan komando utama Israel dengan drone peledak.

Aksi ini menjadi respons terhadap pembunuhan tingkat tinggi Israel di Lebanon. Serangan Hizbullah ini menandai eskalasi konflik menuju potensi perang skala penuh.

Pada Selasa, 9 Januari 2024, Israel merespons dengan pesawat drone dan artileri menyerang sejumlah sasaran di Lebanon selatan. Termasuk serangan terhadap mobil saat pemakaman seorang komandan senior pasukan elit kelompok Radwan yang terbunuh sehari sebelumnya.

Perdana Menteri sementara Lebanon, Najib Mikati, meskipun membuka pintu untuk negosiasi, menyatakan bahwa negaranya berada di ambang perang. Mikati menegaskan upaya mencapai stabilitas permanen dan solusi damai, tetapi peringatan perang telah disampaikan melalui utusan internasional.

Serangan ini menimbulkan kekhawatiran akan meluasnya konflik, terutama setelah Israel melakukan sejumlah serangan provokatif terhadap Lebanon dalam seminggu terakhir. Peringatan Hizbullah menyiratkan kemungkinan perang regional yang melibatkan Lebanon dan Israel.

Dalam konteks ini, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berusaha mencegah perang regional, melakukan kunjungan ke Timur Tengah. Ancaman perang semakin nyata, terutama dengan meningkatnya serangan dan pembunuhan terkait.

Sementara itu, wakil pemimpin Hizbullah, Naim Qassem, menyatakan bahwa kelompoknya tidak menginginkan perluasan perang dari Lebanon. Namun, peringatannya jelas: jika Israel memperluas konflik, respons tak terhindarkan dan akan mencapai tingkat maksimum.

Ketegangan ini juga terjadi saat Menteri Luar Negeri AS mencoba mencegah eskalasi antara Israel dan Hamas. Serangan ini, termasuk serangan jauh dari perbatasan, menunjukkan meningkatnya ketegangan di sepanjang garis demarkasi.

Dengan meningkatnya kekerasan dan ketegangan di wilayah ini, upaya diplomatik menjadi semakin penting untuk mencegah eskalasi yang dapat berdampak luas.