Serambimuslim.com — Iran menembakkan ratusan serangan rudal ke Israel sejak Sabtu (13/04) waktu setempat.
Dilansir dari CNBC Internationla, Iran dilaporkan menembakkan sebanyak 300 rudal dan drone berbagai jenis ke Negara Zionis Israel.
Serangan Iran disebut sebagai pembalasan terhadap Negara Zionis Israel yang sebelumnya melakukan serangan keĀ konsulat Iran di Damaskus Suriah yang menyebabkan sebanyak tujuh orang tewas, termasuk tiga diantaranya adalah jenderal pasukan Garda Revolusi Iran (IRGC).
“300 ancaman dari berbagai jenis dan menghilangkan 99% dari mereka yang menuju tanah Israel,”ungkap juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF). Laksamana Muda Daniel Hagar, dikutip CNBC InternationalĀ dikutip Senin (15/04/).
Serangan Iran dilakukan persis setelah jenderal pasukan Garda Revolusi Iran (IRGC) melakukan penyitaan kapal kargo di Selat Hormuz yang diklaim memiliki koneksi di Israel. Meski begitu, sejumlah kota di Iran merayakan serangan yang dilakukan Iran dengan mengibarkan bendera Iran dan Palestina.
Sementara itu, Militer Iran telah mengonfirmasi serangan. Namun Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Mohammad Bagheri mengatakan bahwa operasi Teheran saat ini tidak akan melibatkan tindakan yang lebih lanjut.
“Pada titik ini, Republik Islam Iran tidak memiliki niat untuk melanjutkan operasi pertahanan, tetapi jika perlu, tidak akan ragu untuk melindungi kepentingannya yang sah terhadap agresi baru,” kata Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian di media sosial.
Diketahui Israel dan Iran telah berada di puncak konflik langsung sejak dimulainya perang di Jalur Gaza oleh kabinet Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu pada 7 Oktober 2023 lalu. Namun situasi kian makin memanas setelah serangan Damaskus 1 April di mana Iran berulang kali berujar akan membalas dendam.
Israel sendiri melakukan rapat mendadak diketuai Netanyahu membahas serangan Iran di Tel Aviv. Duta Besar Israel untuk Amerika Serikat (AS) Gilad Erdan juga mengadakan pertemuan darurat Dewan Keamanan (DK) PBB dan menuntut agar mereka mengutuk serangan Iran terhadap Israel seraya meresmikan IRGC sebagai organisasi teror.
Disisi lain, Presiden AS Joe Biden mengatakan serangan Iran belum pernah terjadi sebelumnya dan meminta para pemimpin G7 melakukan rapat. Dalam pernyataan Gedung Putih, AS memintah koordinasi tanggapan diplomatik terhadap serangan Iran.
“Meskipun kami belum melihat serangan terhadap pasukan atau fasilitas (AS) hari ini, kami akan tetap waspada terhadap semua ancaman dan tidak akan ragu untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk melindungi rakyat kami,” kata Biden.