Serambimuslim.com– Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar memberikan arahan yang penting kepada seluruh Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) dalam rangka meningkatkan kompetensi dasar sebagai pemimpin.
Menurut Menag, Kepala Kanwil memiliki peran yang sangat vital dalam membangun kredibilitas dan menjaga kehormatan jabatan mereka sebagai pejabat publik.
Pada penutupan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kemenag 2024 yang berlangsung di Bogor pada Sabtu, 17 November 2024, Menag menekankan pentingnya pembentukan karakter dan kualitas kepemimpinan yang lebih baik di setiap tingkat wilayah.
Salah satu hal yang disoroti oleh Menag adalah perlunya Kepala Kanwil untuk membangun dan mempertahankan muru’ah, yaitu integritas dan kredibilitas yang tinggi sebagai pejabat publik.
Menurut Menag, Kepala Kanwil harus memiliki sifat sebagai pemimpin yang dapat diandalkan, tidak hanya dalam hal administratif, tetapi juga dalam menjaga martabat dan kehormatan institusi.
Menag menjelaskan, “Kepala Kanwil itu sebetulnya adalah menteri agama di tingkat provinsi. Kita juga harus menciptakan muru’ah. Jangan sampai ada kanwil yang kehilangan muru’ah.”
Menjaga muru’ah sangat penting karena Kepala Kanwil adalah figur yang berperan sebagai representasi Kementerian Agama di daerah.
Keberhasilan seorang Kepala Kanwil tidak hanya dilihat dari segi hasil kerja administratif atau proyek yang telah diselesaikan, tetapi juga dari kemampuan mereka untuk menjaga citra positif Kemenag di mata masyarakat.
Oleh karena itu, Menag menekankan bahwa Kepala Kanwil harus memiliki sikap yang baik, dapat dipercaya, dan selalu menjaga kehormatan dalam setiap tindakan yang diambil.
Selain muru’ah, Menag juga menekankan pentingnya kompetensi kepemimpinan dalam konteks pelayanan kepada umat. Salah satu kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh setiap Kepala Kanwil adalah kemampuan untuk berkhotbah.
Sebagai pemimpin agama yang bertugas melayani umat, Kepala Kanwil harus mampu memberikan khutbah yang baik dan berkualitas.
“Salah satu syarat untuk menjadi Kepala Kanwil nanti yang akan datang, harus mampu khotbah. Kita kan pelayan masyarakat, pelayanan umat. Jadi, belajarlah khotbah bagi para Kepala Kanwil yang tidak pernah khutbah,” ujar Menag.
Kemampuan khutbah ini sangat penting mengingat tugas Kementerian Agama yang berfokus pada pengembangan spiritual dan pembinaan umat.
Kepala Kanwil harus mampu menyampaikan pesan-pesan agama yang bermanfaat dan membangun pemahaman yang benar tentang ajaran agama Islam, serta memberi teladan yang baik melalui perkataan dan perbuatan.
Dengan menguasai khutbah, Kepala Kanwil diharapkan bisa lebih efektif dalam memimpin kegiatan keagamaan dan memberikan arahan yang jelas kepada masyarakat mengenai ajaran agama dan isu-isu sosial yang berkembang.
Selain kemampuan khutbah, Menag juga menyoroti pentingnya penguasaan teknologi sebagai bagian dari peningkatan kualitas kepemimpinan.
Menurutnya, Kepala Kanwil harus memiliki kemampuan dasar dalam penggunaan teknologi informasi yang semakin menjadi kebutuhan utama dalam bekerja di era digital ini.
Salah satunya adalah keterampilan dalam menggunakan aplikasi presentasi seperti PowerPoint.
Menag menyatakan, “Kepala Kanwil perlu juga harus menguasai bagaimana membuat PowerPoint. Kalau PowerPoint-nya pun dibikinkan orang lain, bahkan laptop-nya gak bisa dia buka sendiri, semua serba orang lain, itu terlambat modern. Itu kan ilmu-ilmu basic yang harus kita proses sebagai seorang pemimpin.”
Kemampuan untuk membuat dan mempresentasikan materi menggunakan PowerPoint adalah keterampilan dasar yang sangat diperlukan dalam dunia kerja saat ini, termasuk di lingkungan Kemenag.
Kepala Kanwil yang tidak dapat menggunakan teknologi dasar ini akan kesulitan dalam berkomunikasi dengan baik, baik dalam rapat internal maupun saat menyampaikan laporan kepada pimpinan atau masyarakat.
Menag berharap para Kepala Kanwil Kemenag tidak hanya terbatas pada kemampuan administrasi, tetapi juga mampu memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efektivitas kerja dan komunikasi, sehingga pelayanan kepada umat dapat berjalan lebih baik.
Menag berharap arahan yang diberikan dalam Rakernas Kemenag ini akan memotivasi para Kepala Kanwil untuk terus meningkatkan profesionalisme mereka dalam menjalankan tugas sebagai pemimpin di tingkat provinsi.
Peningkatan kemampuan kepemimpinan, terutama dalam hal penguasaan keterampilan dasar seperti khutbah dan teknologi, diharapkan dapat mendukung pelayanan umat yang lebih baik di setiap daerah.
“Ini semua untuk meningkatkan pelayanan kepada umat, agar Kemenag di daerah lebih profesional dan lebih efektif dalam memberikan pelayanan,” ujar Menag.
Dalam konteks ini, Menag berharap Kepala Kanwil Kemenag dapat memanfaatkan segala potensi yang ada untuk memastikan bahwa program-program Kemenag berjalan dengan baik dan dapat menjangkau masyarakat secara luas.
Dengan arahan yang diberikan oleh Menteri Agama, Nasaruddin Umar, kepada seluruh Kepala Kanwil Kemenag, diharapkan ada peningkatan signifikan dalam kualitas kepemimpinan dan pelayanan di tingkat daerah.
Fokus utama pada pengembangan kredibilitas, kemampuan khutbah, serta penguasaan teknologi dasar adalah langkah konkret untuk memastikan bahwa para Kepala Kanwil Kemenag tidak hanya menjadi pemimpin yang efektif dalam hal administratif, tetapi juga mampu memberikan pelayanan yang optimal kepada umat.
Peningkatan profesionalisme ini diharapkan dapat mewujudkan Kemenag yang lebih modern dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat, serta mampu menjaga nilai-nilai agama dengan baik.