Menag Hadiri Kunjungan ke Museum Ekspansi Nabawi

Menag Nasaruddin menyaksikan diorama Masjid Nabawi. (foto : kemenag)

Serambimuslim.c0m– Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar, dalam lawatannya ke Madinah, mengunjungi Museum The Prophet’s Mosque Expansion Project yang terletak di depan Masjid Nabawi.

Kunjungan ini dilaksanakan pada sekitar pukul 17.00 waktu Arab Saudi (WAS), setelah sebelumnya Menag meluangkan waktu untuk menunaikan Shalat Sunnah di Masjid Ghamamah, salah satu tempat bersejarah yang berada tidak jauh dari Masjid Nabawi.

Lawatan ini merupakan bagian dari rangkaian perjalanan Menag untuk melihat lebih dekat berbagai peninggalan dan perkembangan penting di dunia Islam, khususnya yang berhubungan dengan Masjid Nabawi, yang menjadi tempat suci kedua umat Islam setelah Masjidil Haram di Mekkah.

Museum The Prophet’s Mosque Expansion Project menyajikan berbagai koleksi yang memaparkan sejarah perkembangan Masjid Nabawi, serta kisah-kisah penting terkait dengan kehidupan Rasulullah SAW dan umat Islam pada masa-masa awal.

Menag Nasaruddin Umar tampak sangat mengagumi kemegahan dan keindahan warisan Islam yang dipamerkan dalam museum tersebut.

Salah satu aspek yang membuat Menag kagum adalah bagaimana Masjid Nabawi yang kini berdiri megah, memiliki sejarah panjang yang dimulai dari perjuangan Rasulullah SAW.

Menurut Menag, berbagai warisan sejarah yang ada di sana menjadi bukti nyata dari keikhlasan Rasulullah dalam menebarkan ajaran Islam.

“Masjid Nabawi ini adalah warisan luar biasa. Alhamdulillah, kita memiliki Masjid Nabawi seperti ini, dan sangat baik karena sekarang bisa dimuseumkan. Ini penting agar generasi kita yang akan datang tahu betul bagaimana perjuangan Rasulullah SAW,” ujar Menag dalam keterangan yang dilansir dari rilis resmi Kemenag.

Ia menambahkan bahwa museum ini sangat penting sebagai sarana edukasi bagi umat Islam agar lebih mengenal sejarah perjuangan Rasulullah dalam membangun umat dan menyebarkan Islam.

“Ini adalah contoh nyata dari keikhlasan. Jika bukan karena keikhlasan Rasulullah, tidak mungkin kita bisa melihat kemegahan Masjid Nabawi seperti ini,” lanjut Menag.

Lebih lanjut, Menag mengungkapkan bahwa kemegahan Masjid Nabawi yang bisa disaksikan saat ini adalah hasil dari perjuangan dan kerja keras Rasulullah SAW. Ia mengingatkan bahwa dahulu, Masjid Nabawi dibangun dengan sangat sederhana.

“Masjid Nabawi yang pertama kali dibangun oleh Rasulullah SAW pada awalnya sangat sederhana. Atapnya terbuat dari pelepah kurma dan tiangnya pun menggunakan batang pohon kurma,” kata Menag, mengenang sejarah awal pembangunannya.

Hal ini menunjukkan bahwa meskipun dimulai dengan keterbatasan, Masjid Nabawi berkembang menjadi simbol keagungan dan keberkahan Islam.

Kini, setelah berabad-abad, Masjid Nabawi telah mengalami perluasan yang sangat besar. Salah satu perkembangan yang paling mencolok adalah penambahan payung-payung besar yang sangat ikonik di pelataran masjid.

Menag kemudian mengungkapkan fakta menarik mengenai payung-payung tersebut.

“Satu payung di Masjid Nabawi harganya mencapai 80 miliar rupiah, dan itu setara dengan biaya pembangunan 10 masjid biasa. Bayangkan betapa luar biasanya kekayaan dan kemegahan Islam yang bisa kita saksikan di sini,” ujarnya.

Menag juga menekankan bahwa kemegahan Masjid Nabawi bukan hanya kebanggaan bagi Saudi Arabia, tetapi juga merupakan kebanggaan umat Islam di seluruh dunia.

“Ini adalah kekayaan Islam yang kita miliki bersama. Ini bukan hanya kebanggaan bagi Saudi Arabia, tetapi juga kebanggaan umat Islam seluruh dunia,” tambahnya.

Menurut Menag, keberhasilan dan kemegahan Masjid Nabawi yang ada saat ini tidak terlepas dari buah keikhlasan dan pengorbanan yang dilakukan oleh Rasulullah SAW.

Beliau menekankan bahwa setiap orang yang ingin mewariskan sesuatu yang besar kepada umat, harus bekerja dengan keikhlasan seperti yang ditunjukkan oleh Rasulullah.

“Bekerjalah dengan ikhlas, seperti yang dicontohkan Rasulullah. Siapapun yang bekerja dengan ikhlas, hasilnya akan bermanfaat dan diwariskan untuk generasi selanjutnya,” pesan Menag kepada seluruh umat Islam.

Dalam kunjungan tersebut, Menag didampingi oleh sejumlah pejabat Kementerian Agama, termasuk Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) Mochammad Irfan Yusuf, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief, staf khusus Menag Gugun Gumilar dan Bunyamin, serta Direktur Layanan Haji Luar Negeri Subhan Cholid.

Selain itu, Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam juga turut mendampingi Menag dalam kunjungan ini. Kunjungan ini menjadi salah satu langkah penting untuk memperkuat hubungan antara Indonesia dan Arab Saudi, khususnya dalam hal peningkatan layanan haji dan umrah bagi umat Islam Indonesia.

Dengan mengunjungi Museum The Prophet’s Mosque Expansion Project, Menag Nasaruddin Umar berharap umat Islam, terutama generasi muda, dapat lebih memahami dan menghargai perjuangan Rasulullah SAW dalam membangun Islam.

Warisan sejarah yang ada di Masjid Nabawi dan museum ini menjadi pengingat bagi setiap umat Islam untuk senantiasa berusaha menjadi pribadi yang ikhlas dalam setiap langkah hidup, mengikuti teladan Rasulullah SAW yang telah meninggalkan warisan yang sangat berharga bagi umat manusia.