SerambiMuslim.com– Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan rencana besar Indonesia dalam upaya kemanusiaan global dengan mengevakuasi sekitar 1.000 warga Gaza yang menjadi korban kekejaman genosida Israel.
Hal itu disampaikan presiden Prabowo dalam keterangan pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu 9 April 2025. “Saya lakukan ini karena banyak permintaan terhadap Indonesia untuk lebih aktif lagi berperan untuk mendukung mencari penyelesaian konflik di Gaza dan di Timur Tengah secara keseluruhan,” tegas Presiden Prabowo.
Selain itu, Presiden Prabowo akan mengutus Menteri Luar Negeri untuk menjalin komunikasi langsung dengan pihak Palestina guna membahas teknis pelaksanaan evakuasi.
“Kami siap evakuasi mereka yang luka-luka, mereka yang kena trauma, anak-anak yatim piatu siapa pun… Kami siap akan kirim pesawat-pesawat untuk angkut mereka, kita perkirakan mungkin jumlahnya 1.000 untuk gelombang pertama,” ujar Prabowo.
Rencana Presiden Prabowo untuk mengevakuasi 1.000 warga sipil dari Gaza ke Indonesia harus mendapat dukungan luas dari berbagai kalangan. Karena kebijakan tersebut sebagai langkah nyata dalam menunjukkan posisi Indonesia yang konsisten dengan politik luar negeri bebas aktif dan komitmen kemanusiaan global.
Mantan Ketua Umum PB HMI 2013–2015, Arief Rosyid Hasan, menyatakan dukungannya terhadap langkah tersebut. “Ini adalah inisiatif kemanusiaan yang harus kita apresiasi. Rencana Presiden Prabowo untuk menyelamatkan warga Gaza mencerminkan wajah Indonesia yang humanis dan aktif dalam isu-isu internasional,” ujar Arief.
Selain itu, Arief juga menekankan pentingnya seluruh elemen bangsa memberikan dukungan terhadap kebijakan ini. “Sudah saatnya kita bersatu dalam misi kemanusiaan. Ini bukan hanya soal politik, tapi soal nilai-nilai dasar kemanusiaan yang menjadi bagian dari identitas bangsa Indonesia.”
Lebih lanjut, Arief yang juga merupakan Pembina Rabu Hijrah, menegaskan bahwa langkah evakuasi yang dimaksud Presiden Prabowo tidak sama dengan upaya pengosongan wilayah. “Evakuasi ini adalah langkah penyelamatan warga sipil dari zona konflik, bukan pengosongan wilayah seperti yang mungkin disalahartikan oleh sebagian pihak. Ini murni tindakan kemanusiaan yang perlu didukung bersama,” tambahnya.
Hal itu juga telah ditegaskan Presiden Prabowo bahwa evakuasi ini bersifat sementara, dengan syarat seluruh pihak terkait memberikan persetujuan, dan warga yang telah pulih diharapkan dapat kembali ke Gaza jika situasi sudah memungkinkan.
“Syaratnya adalah semua pihak harus menyetujui hal ini… pada saat mereka pulih dan sehat kembali, kondisi Gaza sudah memungkinkan mereka harus kembali ke daerah mereka asal,” kata Prabowo.
Sementara itu, Chairman Rabu Hijrah, Phirman Rezha, menyambut baik rencana tersebut sebagai bentuk konkret kepedulian terhadap penderitaan rakyat Palestina. “Langkah Presiden Prabowo sangat tepat dan strategis. Evakuasi ini tidak hanya menunjukkan keberpihakan Indonesia terhadap kemanusiaan, tapi juga menguatkan posisi Indonesia dalam percaturan global sebagai negara yang konsisten dengan prinsip keadilan dan perdamaian,” jelas Phirman.
Phirman yang juga Sekjen PP KAMMI 2017–2019 ini juga berharap kebijakan ini mendapat dukungan dari seluruh elemen masyarakat dan pemerintah. “Mari kita kawal dan dukung 1000%. Rencana ini adalah cerminan dari politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif, namun tetap berpihak pada nilai-nilai universal. Dukungan semua pihak akan memperkuat diplomasi kemanusiaan kita.”
Dengan adanya rencana evakuasi warga Gaza ini, Indonesia sekali lagi menunjukkan perannya sebagai negara yang tak hanya peduli pada urusan domestik, tetapi juga aktif berkontribusi dalam upaya perdamaian dan perlindungan hak asasi manusia di panggung dunia.