Berita  

Sehat, Nikmat Setelah Iman

Ustaz M. Ishom el-Saha, (Doc : Int)

SerambiMuslim.com– Berikut adalah versi yang telah dirapikan dan dilengkapi dari teks khutbah “Pentingnya Menjaga Pola Hidup Sehat” agar sesuai dengan standar penulisan jurnalistik. Penulisan Kesehatan adalah nikmat besar dari Allah SWT yang sering kali luput dari perhatian umat manusia. Dalam ajaran Islam, menjaga kesehatan merupakan salah satu bentuk syukur atas nikmat hidup dan bagian dari upaya menjalankan perintah agama secara optimal. Kesehatan bahkan disebut oleh Rasulullah SAW sebagai nikmat yang nilainya hanya di bawah keimanan.

Dalam khutbah Jumat yang disampaikan Ustaz M. Ishom el-Saha, ia mengingatkan bahwa menjaga pola hidup sehat bukan sekadar perkara jasmani, melainkan juga bagian dari pemenuhan hak-hak tubuh sebagaimana diajarkan dalam agama.

“Sesungguhnya di dalam tubuhmu terdapat hak yang wajib kamu penuhi,” sabda Rasulullah SAW sebagaimana diriwayatkan oleh Abdullah bin Amru RA (HR. Bukhari-Muslim).

Pentingnya Sehat dalam Pandangan Islam

Khatib menegaskan bahwa hidup adalah anugerah yang tak boleh disia-siakan. Dalam Al-Qur’an surah Ali Imran ayat 156, disebutkan bahwa Allah adalah Zat yang menghidupkan dan mematikan. Oleh karena itu, hak hidup merupakan hak paling dasar dalam ajaran Islam. Hak tersebut meniscayakan perlindungan terhadap jasad manusia atau haqqul jasad.

“Jika tubuh perlu asupan makanan dan minuman maka penuhi asupannya! Jika tubuh perlu istirahat maka beristirahatlah! Jika tubuh terdapat sakit dan luka maka berobatlah!” seru Ustaz Ishom.

Hal ini dikuatkan oleh pernyataan Imam Al-Ghazali dalam kitabnya Al-Iqtisad fil I’tiqad:

“Lā yutawassalu ilayhi illā biṣiḥḥatil badan wa baqā’il ḥayāt.”

“Seseorang tidak akan sampai menjalankan ajaran Allah terkecuali dirinya dalam kondisi sehat badan dan masih bernyawa.”

Syukur atas Nikmat Kesehatan

Rasulullah SAW dalam haditsnya yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari mengingatkan bahwa ada dua nikmat yang sering dilalaikan oleh manusia: kesehatan dan waktu luang.

“Ada dua nikmat yang diabaikan oleh kebanyakan umat manusia, yaitu nikmat sehat dan nikmat waktu senggang.” (HR. Bukhari)

Ustaz Ishom menjelaskan bahwa orang-orang yang menjaga kesehatannya berarti termasuk golongan yang bersyukur kepada Allah. Sebaliknya, mereka yang menyia-nyiakan kesehatan dianggap sebagai orang-orang yang tidak mensyukuri nikmat Allah.

Sebagai contoh, dalam QS Al-Talaq ayat 3 disebutkan:

“Barangsiapa bertakwa kepada Allah maka akan diberikan jalan keluar (atas problematika mereka), dan akan diberikan rezeki yang tidak terduga-duga.”

Dalam konteks kesehatan, takwa juga berarti menjaga amanah tubuh yang diberikan oleh Allah SWT.

Sehat untuk Kemajuan Bangsa

Ustaz Ishom juga mengaitkan pentingnya hidup sehat dengan visi nasional Indonesia menuju Generasi Emas 2045. Generasi ini diharapkan menjadi generasi yang cerdas, produktif, inovatif, dan berkarakter. Namun, semua ini hanya dapat dicapai bila masyarakatnya sehat secara jasmani dan rohani.

“Periksakanlah kesehatan kita seperti kita memeriksakan iman dan takwa kita. Tingkatkan pola hidup sehat kita sebagaimana kita berusaha meningkatkan ketakwaan!” katanya.

Ajakan dan Harapan

Menutup khutbahnya, Ustaz Ishom mengajak umat Islam untuk aktif menjaga kesehatan pribadi dan lingkungan. Ia menyatakan bahwa umat yang sehat secara fisik dan spiritual adalah kunci dari kemajuan umat dan bangsa.

“Marilah kita semua berperan aktif mewujudkan hidup sehat, dengan menjaga hak-hak kesehatan jasmani dan rohani kita serta lingkungan sekitar. Semoga Allah SWT selalu meridai dan menjaga bangsa kita menjadi baldatun ṭayyibatun wa rabbun ghafūr,” tutupnya.