Berita  

Titiek Puspa Tegaskan Dirinya Bukan Keturunan Tionghoa

Titiek Puspa (Doc : Int).

SerambiMuslim.com– Nama Titiek Puspa tidak asing di dunia hiburan Indonesia. Sosok legendaris ini dikenal sebagai penyanyi, pencipta lagu, dan aktris yang telah berkarya selama lebih dari enam dekade. Namun, masih banyak yang penasaran dengan latar belakang pribadinya, terutama soal asal usul etnis dan agamanya.

Titiek Puspa, yang memiliki nama lahir Sudarwati, lahir pada 1 November 1937 di Tanjung, Kalimantan Selatan. Ia kemudian mengganti namanya menjadi Kadarwati dan akhirnya dikenal luas dengan nama panggung Titiek Puspa, pemberian langsung dari Presiden Soekarno.

Meski namanya kerap diasosiasikan dengan keturunan Tionghoa, Titiek Puspa menegaskan bahwa dirinya adalah warga asli Indonesia. Dalam berbagai wawancara, ia pernah mengungkapkan bahwa penampilannya yang oriental kerap menimbulkan salah paham di masyarakat.

“Saya asli Indonesia, bukan keturunan Tionghoa. Hanya saja mungkin wajah saya terlihat seperti orang Tionghoa,” ujar Titiek Puspa dalam sebuah wawancara televisi beberapa waktu lalu.

Selain itu, tidak sedikit yang bertanya-tanya tentang keyakinan yang dianutnya. Dalam beberapa kesempatan, Titiek Puspa telah menjelaskan bahwa ia telah memeluk agama Islam sejak kecil.

“Saya beragama Islam sejak kecil, dari orang tua,” katanya dalam salah satu wawancara lama yang dikutip ulang di berbagai media daring.

Titiek Puspa dikenal dengan lagu-lagu hits seperti Kupu-Kupu Malam, Bing, dan Marilah Kemari. Ia juga tercatat sebagai salah satu perempuan pertama yang aktif menulis lagu di era 1960-an, ketika dominasi laki-laki masih sangat kuat di dunia musik Indonesia.

Di luar dunia hiburan, Titiek juga dikenal aktif dalam kegiatan sosial dan keagamaan, termasuk keterlibatannya dalam kegiatan kemanusiaan, penggalangan dana, dan kampanye kesehatan.

Isu mengenai etnis dan agama kerap menjadi bahan spekulasi di kalangan publik figur, termasuk Titiek Puspa. Klarifikasi yang disampaikannya menunjukkan pentingnya edukasi publik dalam membedakan antara stereotipe fisik dengan identitas etnis maupun agama seseorang.

Sebagai seorang publik figur, keterbukaan Titiek Puspa dalam menjelaskan asal-usul dan keyakinannya menjadi contoh bagaimana transparansi dapat meredam prasangka yang tidak berdasar.