Berita  

Ulama Muslim Dunia Terbitkan Fatwa Jihad Melawan Israel

Ali al-Qaradaghi, sekretaris jenderal Persatuan Cendekiawan Muslim Internasional. (Doc : Int).

SerambiMuslim.com– Sejumlah ulama Muslim terkemuka dunia mengeluarkan fatwa yang menyerukan jihad melawan Israel sebagai bentuk solidaritas atas penderitaan rakyat Palestina di Gaza. Fatwa ini merupakan respons atas agresi militer Israel yang telah berlangsung selama 17 bulan terakhir sejak pecahnya perang pada Oktober 2023.

Fatwa tersebut diumumkan pada Jumat, 4 April 2025, oleh Ali al-Qaradaghi, Sekretaris Jenderal Persatuan Cendekiawan Muslim Internasional (IUMS), sebuah organisasi ulama global yang sebelumnya dipimpin oleh tokoh karismatik Yusuf al-Qaradawi. Dalam pernyataannya, Qaradaghi mengkritik keras sikap pasif pemerintah-pemerintah Arab dan negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim terhadap serangan Israel di Gaza.

“Kegagalan pemerintah Arab dan Islam untuk mendukung Gaza saat sedang dihancurkan dianggap oleh hukum Islam sebagai kejahatan besar terhadap saudara-saudara kita yang tertindas di Gaza,” kata Qaradaghi, dikutip dari Middle East Eye, Selasa, 8 April 2025.

Ali al-Qaradaghi dikenal sebagai salah satu tokoh agama yang berpengaruh di kawasan Timur Tengah dan dunia Islam. Fatwa yang dikeluarkannya memiliki pengaruh besar di kalangan lebih dari 1,7 miliar Muslim Sunni.

Dalam pernyataan tersebut, Qaradaghi juga menegaskan bahwa umat Islam dilarang memberikan dukungan apa pun kepada Israel.

“Dilarang menjual senjata kepadanya, atau memfasilitasi pengangkutannya melalui pelabuhan atau jalur perairan internasional seperti Terusan Suez, Bab al-Mandab, Selat Hormuz, atau sarana darat, laut, atau udara lainnya. Komite (IUMS) mengeluarkan fatwa yang mengharuskan blokade udara, darat, dan laut terhadap musuh pendudukan untuk mendukung saudara-saudara kita di Gaza,” ujarnya.

Fatwa ini juga mendapat dukungan dari 14 ulama terkemuka lainnya di dunia Islam. Mereka sepakat bahwa negara-negara Muslim perlu meninjau ulang hubungan diplomatik maupun perjanjian damai dengan Israel, sebagai bentuk tekanan politik dan moral atas tindakan militer Israel di Gaza.

Selain itu, Qaradaghi juga mengimbau umat Muslim yang tinggal di Amerika Serikat agar menggunakan hak politik mereka untuk menekan pemerintah AS menghentikan dukungan terhadap Israel.

“Umat Muslim di Amerika Serikat harus menekan Presiden Donald Trump agar memenuhi janji kampanyenya untuk menghentikan agresi dan membangun perdamaian,” katanya.

Pernyataan ini menimbulkan kebingungan karena Donald Trump bukan Presiden AS saat ini. Berdasarkan data resmi, Trump menjabat sebagai Presiden AS pada periode 2017–2021, dan hingga April 2025, Gedung Putih dipimpin oleh Presiden Joe Biden. Belum ada laporan resmi mengenai keterlibatan kembali Donald Trump dalam pemerintahan AS hingga saat ini.

Laporan dari sejumlah organisasi hak asasi manusia dan kantor berita internasional menyebutkan bahwa sejak pecahnya konflik besar terakhir di Gaza pada Oktober 2023, lebih dari 50.000 warga Palestina telah tewas, termasuk ribuan anak-anak. Serangan intensif terbaru oleh Israel dilaporkan telah menewaskan lebih dari 1.200 warga Palestina hanya dalam beberapa minggu terakhir.

Kondisi kemanusiaan di Jalur Gaza pun semakin memburuk, dengan blokade total dan terbatasnya akses bantuan medis maupun pangan. Situasi ini mendorong banyak pihak, termasuk lembaga keagamaan, untuk bersuara dan menyerukan aksi nyata dari komunitas internasional.