Dirut BSI : 2024 Adalah Tahun Tantangan Bank Syariah

BSI
Ilustrasi BSI (Foto:Bisnis.com)

SERAMBIMUSLIM.COM – Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI), Hery Gunardi, menyoroti tantangan yang dihadapi perbankan syariah di tahun 2024. Seiring dengan proyeksi perlambatan ekonomi global, tahun ini diprediksi menjadi waktu yang penuh tantangan.

Hery Gunardi menyampaikan bahwa tantangan utama adalah menyusun strategi penghimpunan dana murah di tengah tren kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI). Menurutnya, di tahun mendatang, fokus akan diberikan pada memperkuat sistem manajemen kas.

“Kami telah meningkatkan sistem manajemen kas kami untuk mencari dana murah. Dari segi tabungan, ritel, hingga digitalisasi, semuanya harus ditingkatkan,” ujar Hery.

Tahun 2024 diperkirakan akan menjadi periode yang sulit, sejalan dengan proyeksi perlambatan ekonomi global yang dapat berdampak pada kondisi ekonomi nasional. Hery menegaskan bahwa ancaman resesi global, ketegangan geopolitik, dan berbagai isu terkini akan membuat dinamika tahun depan menjadi begitu kompleks.

Pada kuartal III 2023, BSI berhasil mencatat laba sebesar Rp 42 triliun, dengan pertumbuhan mencapai 3104 persen secara tahunan. Salah satu pendorong pertumbuhan yang signifikan adalah komposisi Dana Pihak Ketiga (DPK) yang didominasi oleh dana murah.

Hingga September 2023, DPK BSI mencapai Rp 262 triliun, dengan tabungan sebagai komponen terbesar, mencapai Rp 115 triliun, diikuti oleh deposito dan giro. DPK tumbuh sebanyak 691 persen year on year, menunjukkan tingginya preferensi masyarakat pada BSI.

Dari segmen pembiayaan, BSI mencatat pertumbuhan positif dan sehat. Hingga September 2023, pembiayaan yang disalurkan mencapai Rp 231,60 triliun, dengan pertumbuhan sekitar 15,94 persen year on year. Segmen konsumer menjadi penopang utama, diikuti oleh korporasi, mikro, SME, dan komersial.

Bank ini juga memfokuskan diri pada pembiayaan berkelanjutan, dengan total pembiayaan berkelanjutan mencapai Rp 536 triliun hingga September 2023. Sektor UMKM menjadi fokus utama, diikuti oleh pertanian, produk eco-efficient, energi terbarukan, dan proyek ecogreen.

Hery Gunardi menekankan komitmen BSI untuk menyediakan pembiayaan yang sehat, berkelanjutan, dan berkualitas baik. Beberapa strategi, seperti fokus pada pembiayaan yang sehat, akselerasi proses bisnis, dan kedisiplinan dalam pemantauan kualitas pembiayaan, terus dilakukan.

Menyikapi kondisi ekonomi yang kompleks, Hery berharap agar BSI tetap mendapatkan perlindungan, kemudahan, dan kemenangan dari Allah SWT. Semoga BSI dapat terus memberikan manfaat tidak hanya untuk umat di Indonesia, tetapi juga untuk dunia.