Serambimuslim.com– Kementerian Agama (Kemenag) melalui Direktorat Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) terus berkomitmen dalam meningkatkan akses publik terhadap pendidikan tinggi keagamaan Islam di Indonesia.
Komitmen ini tidak hanya diwujudkan melalui peningkatan sarana dan prasarana pendidikan, tetapi juga dengan memberikan berbagai dukungan afirmasi yang dapat mempermudah akses mahasiswa untuk melanjutkan pendidikan tinggi.
Salah satu bentuk dukungan yang diberikan adalah melalui program beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah) yang diharapkan dapat meringankan beban biaya kuliah bagi mahasiswa yang berprestasi namun terbatas dalam hal ekonomi.
Pada tahun 2024, Diktis telah menyiapkan dana yang cukup besar untuk mendukung kelancaran program pendidikan tinggi keagamaan Islam, khususnya melalui skema beasiswa KIP Kuliah. Direktur Diktis, Ahmad Zainul Hamdi, menyampaikan bahwa anggaran yang dialokasikan untuk beasiswa ini mencapai Rp1,1 triliun.
Anggaran besar ini nantinya akan digunakan untuk membantu mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), baik yang baru diterima di tahun 2024 maupun yang sedang menjalani proses perkuliahan pada tahun-tahun sebelumnya, mulai dari tahun 2020 hingga 2023.
Ahmad Zainul Hamdi, atau yang akrab disapa Prof. Inung, menjelaskan bahwa skema beasiswa KIP Kuliah ini terdiri dari dua kategori utama, yaitu beasiswa untuk mahasiswa baru dan beasiswa untuk mahasiswa yang sudah terdaftar di perguruan tinggi.
Beasiswa ini diharapkan tidak hanya membantu mahasiswa baru dalam memulai perjalanan pendidikan tinggi mereka, tetapi juga memberikan dukungan berkelanjutan bagi mahasiswa yang sedang menjalani perkuliahan.
Selain itu, untuk beasiswa reguler, baik yang berlaku di dalam negeri maupun luar negeri, Diktis juga telah menyiapkan anggaran sebesar Rp518,7 miliar.
Diktis tidak hanya fokus pada pemberian beasiswa, namun juga memberikan afirmasi dalam bentuk bantuan penelitian, penerbitan, dan pengabdian kepada masyarakat.
Sepanjang tahun 2024, total anggaran yang disalurkan untuk afirmasi di bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (Litapdimas) mencapai Rp62,5 miliar.
Program afirmasi ini diharapkan dapat mendorong peningkatan kualitas dan kuantitas penelitian di lingkungan PTKI. Menurut Prof. Inung, bantuan Litapdimas yang diberikan kepada dosen-dosen di PTKI telah memberikan dampak yang signifikan.
Sebanyak lebih dari 500 judul penelitian telah diberikan kepada dosen-dosen di PTKI Swasta, sementara 135 judul penelitian lainnya diberikan kepada dosen-dosen di PTKI Negeri.
Dengan semakin meningkatnya jumlah dan kualitas penelitian yang dihasilkan oleh dosen di PTKI, baik di tingkat nasional maupun internasional, Prof. Inung berharap bahwa hal ini dapat berkontribusi pada peningkatan reputasi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) di kancah global.
Penelitian yang berkualitas ini, diharapkan tidak hanya bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan, tetapi juga dapat memberikan dampak positif dalam peningkatan kualitas pendidikan tinggi keagamaan Islam di Indonesia.
Selain itu, Diktis juga terus berupaya untuk menghadirkan pendidikan tinggi keagamaan yang berkualitas, inklusif, dan berdaya saing. Tidak hanya itu, Diktis berfokus pada pencetakan generasi yang memiliki berbagai keilmuan yang relevan dengan perkembangan zaman, dan tentunya memiliki integritas yang tinggi.
Para alumni PTKI diharapkan dapat menjadi generasi yang tidak hanya berkompeten dalam bidang ilmu agama Islam, tetapi juga mampu menjaga keimanan dan memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan bangsa Indonesia.
Berdasarkan data terbaru, hingga tahun 2023 tercatat sebanyak 1.026.189 mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di PTKI, baik di perguruan tinggi negeri maupun swasta, pada jenjang S1, S2, dan S3. Angka ini mencerminkan tingginya animo masyarakat terhadap pendidikan tinggi keagamaan Islam.
Jumlah mahasiswa yang terus berkembang ini semakin memantapkan semangat Diktis untuk terus melakukan inovasi dan berbagai terobosan dalam sistem pendidikan tinggi keagamaan Islam di Indonesia.
Melalui berbagai kebijakan dan program afirmasi yang telah disiapkan, Diktis berkomitmen untuk mewujudkan pendidikan tinggi keagamaan Islam yang berkualitas, inklusif, dan berdaya saing.
Dengan demikian, diharapkan pendidikan tinggi keagamaan Islam dapat mencetak generasi muda yang tidak hanya memiliki kompetensi akademik yang mumpuni, tetapi juga memiliki karakter yang baik dan dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan kemajuan bangsa Indonesia.