OJK Ajak Industri Keuangan Dukung Program Pemerintah

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar. (int)

Serambimuslim.com– Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menegaskan peran sektor jasa keuangan yang sangat penting dalam mendukung program pemerintah, terutama dalam hal perluasan akses pembiayaan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Kontribusi sektor ini, menurut OJK, tidak hanya diukur dari angka pertumbuhan yang baik, tetapi juga dari langkah-langkah konkret yang dapat diambil oleh industri jasa keuangan untuk mendukung kebijakan-kebijakan pemerintah yang ada.

Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, dalam sebuah acara di Jakarta pada hari Ahad, 8 Desember 2024, menyampaikan bahwa sektor jasa keuangan memiliki peran strategis dalam mendukung berbagai program pemerintah.

Salah satu fokus utama yang menjadi perhatian adalah perluasan akses pembiayaan untuk UMKM, yang selama ini menjadi sektor perekonomian yang sangat vital namun seringkali kesulitan dalam memperoleh pembiayaan yang memadai.

“Kami berharap kontribusi sektor jasa keuangan tidak hanya terbatas pada pencapaian angka pertumbuhan yang baik, tetapi juga melalui langkah konkret yang dapat langsung mendukung program-program pemerintah,” ujar Mahendra Siregar.

Sektor jasa keuangan dapat berperan dalam berbagai inisiatif yang sangat relevan dengan program-program pemerintah.

Salah satunya adalah memperluas akses pembiayaan bagi UMKM, yang diharapkan dapat menjadi ekosistem pendukung bagi berbagai program seperti Makan Bergizi Gratis (MBG).

Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penyediaan makanan bergizi dengan harga terjangkau, di mana UMKM berperan penting dalam penyediaan bahan pangan tersebut.

Selain itu, sektor jasa keuangan juga diharapkan bisa mengakselerasi pengembangan green finance, yang merupakan upaya untuk mendukung investasi berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Mahendra juga menyampaikan bahwa industri jasa keuangan harus mengembangkan berbagai skema dan instrumen keuangan yang mendukung hilirisasi industri dalam negeri, serta program pembangunan 3 juta rumah per tahun.

Program pembangunan rumah tersebut bertujuan untuk mengatasi masalah perumahan di Indonesia yang masih belum dapat dipenuhi secara optimal, dan di sinilah sektor jasa keuangan dapat berperan besar dengan menyediakan pembiayaan yang tepat bagi sektor properti.

Dalam acara Dialog Akhir Tahun 2024 Dewan Komisioner OJK dengan Industri Jasa Keuangan, Mahendra menekankan pentingnya kontribusi industri keuangan dalam mendukung program pemerintah yang lebih besar.

Selama acara tersebut, industri jasa keuangan juga memberikan berbagai masukan yang konstruktif, salah satunya terkait dengan perlunya perhatian yang lebih komprehensif terhadap ekosistem properti.

Selain sektor pembiayaan perumahan, sektor yang mendukung pembangunan seperti produsen semen, baja, dan bahan konstruksi lainnya, perlu diperhatikan.

Ini adalah bagian penting dari upaya bersama untuk mendukung program 3 juta rumah yang dicanangkan pemerintah.

“Kami berharap agar sektor properti, termasuk produsen bahan bangunan, mendapat perhatian yang sama pentingnya agar pembangunan dapat berlangsung dengan efisien dan berkelanjutan,” tambah Mahendra.

Di sisi lain, Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK, Mirza Adityaswara, menyampaikan bahwa pertemuan tahunan ini juga merupakan tindak lanjut dari serangkaian Focus Group Discussion (FGD) sektoral yang telah dilakukan pada bulan Oktober 2024.

FGD tersebut menjadi wadah untuk mendengarkan masukan teknis dari pelaku industri jasa keuangan mengenai kebijakan yang ada dan langkah-langkah yang perlu diperbaiki atau disempurnakan.

Melalui diskusi ini, OJK berharap dapat memahami lebih dalam mengenai kebutuhan industri jasa keuangan serta menemukan solusi untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi oleh sektor ini.

Mirza juga mengungkapkan bahwa pertemuan ini menjadi sangat penting bagi OJK dan industri jasa keuangan karena menghasilkan rekomendasi dan harapan industri untuk kelanjutan kebijakan yang lebih baik di masa depan.

“Kami menangkap harapan industri agar OJK melanjutkan diskusi ini dengan langkah-langkah konkret dalam penyempurnaan kebijakan yang lebih efektif,” ujarnya.

Dialog Akhir Tahun OJK dengan Industri Jasa Keuangan adalah kegiatan yang telah dilaksanakan secara rutin sejak Desember 2022 dan tahun 2024 ini merupakan yang ketiga kalinya.

Kegiatan ini dihadiri oleh lebih dari 100 peserta, yang terdiri dari pimpinan dan perwakilan industri jasa keuangan, asosiasi pelaku industri, serta pemangku kepentingan eksternal yang terlibat langsung dalam pengawasan industri jasa keuangan.

Melalui forum ini, OJK dan industri jasa keuangan dapat saling bertukar informasi dan merumuskan kebijakan yang lebih baik untuk masa depan sektor jasa keuangan Indonesia.