SerambiMuslim.com– Aroma khas kerupuk goreng pasir mulai merebak dari rumah produksi sederhana milik Bu Mela saat jarum jam menunjukkan pukul satu siang. Dengan cekatan, ia mengaduk ratusan keping kerupuk mentah dalam wajan besar berisi pasir panas. Ramadhan kali ini terasa lebih istimewa baginya, karena berkat tambahan modal dari BAZNAS Microfinance Desa (BMD) Brebes, usahanya mengalami perkembangan pesat.
“Alhamdulillah, pesanan penuh hingga setelah Lebaran,” ujar Bu Mela dengan senyum sumringah. Bantuan modal yang ia terima digunakan untuk menambah stok bahan baku, sehingga memungkinkan produksinya meningkat lebih besar dari sebelumnya.
Setiap harinya di bulan Ramadhan, ia mampu memproduksi hingga empat keranjang besar kerupuk mentah, dengan masing-masing keranjang memiliki berat 20–30 kg. Dengan permintaan yang melonjak, Bu Mela harus membagi waktu produksinya menjadi dua sesi: pukul 13.00–16.00 siang dan dilanjutkan pukul 21.00–23.00 malam. “Ramadhan selalu membawa berkah. Tahun ini, saya bisa meningkatkan produksi lebih dari biasanya,” tambahnya.
Tidak hanya mengandalkan pelanggan lokal, Bu Mela juga memanfaatkan teknologi digital untuk memperluas jangkauan pasarnya. Melalui WhatsApp dan Facebook, ia menjangkau pembeli dari berbagai daerah, termasuk para pemudik yang ingin membawa kerupuk goreng pasir khas Brebes sebagai oleh-oleh.
Dengan harga Rp2.000 per lima keping kerupuk, pendapatan Bu Mela bisa mencapai Rp500.000–600.000 per hari. Keberhasilan ini tidak hanya berdampak pada peningkatan ekonomi keluarganya, tetapi juga membuka peluang kerja bagi warga sekitar yang turut membantu dalam proses produksi.
“Terima kasih kepada BAZNAS Microfinance Desa Brebes. Bantuan modal ini benar-benar membuat usaha saya semakin maju,” ujar Bu Mela penuh syukur.
Keberhasilan Bu Mela menjadi bukti nyata bahwa dengan dukungan yang tepat, usaha kecil dapat berkembang dan memberikan manfaat yang lebih luas. Ia berharap ke depan usahanya semakin berkembang dan kerupuk goreng pasir Brebes semakin dikenal di seluruh Indonesia.a