Serambimuslim.com– Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartika Wirjoatmodjo, atau yang akrab disapa Tiko, memberikan apresiasi terhadap peran Perum Perumnas dalam pengembangan lahan di Pulogebang, Jakarta Timur.
Langkah ini dilakukan untuk mendukung ambisi besar pemerintah dalam menyediakan tiga juta rumah bagi masyarakat.
Apresiasi tersebut disampaikan oleh Tiko saat meninjau langsung lahan yang berada di Pulogebang bersama dengan Menteri Permukiman dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, pada Sabtu, 30 November 2024.
Dalam kesempatan tersebut, Tiko menegaskan bahwa lokasi di Pulogebang ini sangat strategis untuk pengembangan hunian. Hal ini dikarenakan kawasan tersebut memiliki akses yang baik dan dekat dengan berbagai fasilitas publik, termasuk kampus-kampus besar.
“Lokasi ini sangat strategis untuk penyediaan hunian karena dekat dengan kampus dan kami siap mendukung penyelenggaraan proyek ini,” ujar Tiko dalam keterangan tertulis yang diterima pada Senin, 2 Desember 2024.
Pengembangan kawasan Pulogebang sendiri merupakan bagian dari upaya untuk menciptakan hunian yang terjangkau bagi masyarakat, khususnya di wilayah Jakarta Timur.
Menurut Tiko, dukungan terhadap proyek pengembangan ini sangat penting mengingat kebutuhan rumah di wilayah perkotaan terus meningkat.
Dengan demikian, Pemerintah, dalam hal ini melalui Perumnas, terus berkomitmen untuk mewujudkan program tiga juta rumah, yang merupakan salah satu program strategis nasional.
Senada dengan Tiko, Menteri PKP Maruarar Sirait, atau yang biasa disapa Ara, juga memberikan pandangannya mengenai pengembangan kawasan Blok K Pulogebang.
Ara menilai kawasan ini sangat potensial sebagai tempat hunian, mengingat letaknya yang strategis, tidak jauh dari Terminal Pulogebang serta beberapa stasiun kereta api, seperti Stasiun Cakung dan Stasiun Klender Baru.
Hal ini tentunya memberikan kemudahan akses bagi masyarakat yang tinggal di sana, terutama dalam hal transportasi menuju berbagai bagian kota.
Ara menjelaskan, “Lahan Blok K ini merupakan lokasi yang sangat baik untuk pembangunan hunian vertikal. Kami akan berkoordinasi dengan mitra kerja seperti Pemprov Jakarta dalam pelaksanaan pembangunannya.”
Ara juga menambahkan bahwa lahan tersebut sebelumnya tidak terpakai (idle) dan kini akan dioptimalkan untuk membangun hunian vertikal bagi masyarakat.
Ke depan, kawasan tersebut akan menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam menyediakan perumahan yang layak dan terjangkau.
Selain itu, Ara juga mengungkapkan bahwa sebelumnya, bersama dengan Menteri BUMN, Erick Thohir, telah melakukan peninjauan terhadap proyek Transit Oriented Development (TOD) yang sedang dikembangkan oleh Perumnas.
Proyek TOD ini, yang berada di Samesta Mahata Margonda Depok dan Samesta Mahata Tanjung Barat Jakarta, dikembangkan dengan konsep hunian yang terintegrasi dengan transportasi publik.
Ara memuji proyek ini karena dianggap sebagai solusi bagi masyarakat perkotaan untuk mendapatkan akses mudah ke tempat tinggal, tempat kerja, dan fasilitas umum lainnya.
Ara menyatakan bahwa proyek TOD dan pengembangan kawasan seperti Blok K Pulogebang merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk mengatasi backlog perumahan di Indonesia.
“Kami mengapresiasi langkah strategis yang dilakukan Perumnas, baik melalui proyek TOD maupun pengembangan kawasan lain seperti Blok K Pulogebang,” kata Ara menutup pernyataan tersebut.
Sementara itu, Direktur Utama Perum Perumnas, Budi Saddewa Soediro, juga menegaskan komitmen Perumnas dalam mendukung program pemerintah, khususnya dalam upaya menyediakan rumah yang layak dan terjangkau bagi masyarakat. Budi menjelaskan bahwa Perumnas telah berperan aktif dalam berbagai pengembangan kawasan perumahan, yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
“Dukungan ini melalui berbagai pengembangan aset Perumnas menjadi hunian rakyat yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia,” ujar Budi.
Lebih lanjut, Budi mengungkapkan bahwa lahan Blok K Pulogebang yang memiliki luas sekitar 3,4 hektare ini, sudah direncanakan untuk pengembangan hunian rakyat.
Dalam perencanaan pengembangan tersebut, akan dibangun enam tower hunian vertikal yang terdiri dari total 5.451 unit. Rencananya, hunian ini akan diperuntukkan bagi berbagai kalangan masyarakat, termasuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Sebanyak 20 persen dari total unit yang dibangun akan dialokasikan untuk MBR, yang menjadi salah satu prioritas utama dalam program tiga juta rumah.
Perumnas, menurut Budi, sangat optimis bahwa pengembangan kawasan Blok K Pulogebang akan memberikan kontribusi positif terhadap upaya pemerintah dalam menyediakan hunian yang layak bagi masyarakat, khususnya mereka yang membutuhkan tempat tinggal dengan harga yang terjangkau.
Selain itu, proyek ini juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat di sekitar wilayah tersebut.