Serambimuslim.com– Sebagai umat Islam, kita tentu sudah sangat familiar dengan sebutan suri teladan yang diberikan kepada Rasulullah SAW.
Segala aspek kehidupan beliau menjadi contoh yang patut diikuti oleh umatnya. Mulai dari cara beliau berinteraksi dengan sesama, berbisnis, hingga rutinitas keseharian yang beliau lakukan, semuanya mengandung nilai-nilai yang bisa membawa kebaikan.
Salah satu aspek kehidupan Rasulullah yang juga sangat penting untuk kita tiru adalah cara beliau tidur.
Tidur, sebagai bagian dari aktivitas manusia sehari-hari, tidak hanya membutuhkan tempat yang nyaman, tetapi juga cara yang baik untuk tubuh dan jiwa.
Rasulullah SAW diutus untuk menyempurnakan akhlak umat manusia, termasuk memberikan contoh yang baik dalam setiap aspek kehidupan, tak terkecuali dalam cara tidur.
Tidur ala Rasulullah tidak hanya didasarkan pada sunah semata, tetapi juga mengandung manfaat besar bagi kesehatan fisik dan mental kita.
Berikut adalah beberapa cara tidur Rasulullah yang sangat bermanfaat untuk kesehatan, yang sebaiknya kita ikuti.
1. Tidur Miring ke Kanan
Salah satu kebiasaan tidur Rasulullah yang sangat dianjurkan adalah tidur miring ke sisi kanan.
Dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah bersabda: “Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Tidur miring ke kanan tidak hanya mengikuti sunah Rasulullah, tetapi juga terbukti memberikan banyak manfaat untuk kesehatan.
Posisi tidur ini membantu meningkatkan pernapasan yang lebih lancar dan mendukung pencernaan.
Tidur miring ke kanan juga dapat mengurangi tekanan pada jantung, serta menjaga aliran darah dan fungsi organ dalam tubuh agar tetap optimal.
2. Tidur dalam Keadaan Gelap (Tanpa Lampu)
Rasulullah juga mengajarkan untuk tidur dalam keadaan gelap, seperti yang disebutkan dalam hadis riwayat Imam Bukhari: “Padamkanlah lampu-lampu di malam hari pada saat kalian tidur malam, kuncilah pintu dan tutuplah bejana, makanan, dan minuman.”
Tidur dalam keadaan gelap atau mematikan cahaya lampu saat tidur memiliki banyak manfaat.
Menurut penjelasan dari berbagai sumber medis, tidur dalam kondisi gelap membantu tubuh untuk memproduksi hormon melatonin yang berfungsi untuk mengatur siklus tidur dan bangun.
Selain itu, tidur dengan lampu menyala bisa mengganggu kualitas tidur dan mempengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh.
Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa paparan cahaya buatan saat tidur dapat mengganggu siklus menstruasi pada wanita dan berisiko mengganggu kesuburan, baik pada pria maupun wanita.
3. Menempelkan Tangan Kanan di Bawah Pipi Kanan
Cara tidur Rasulullah lainnya yang perlu kita teladani adalah posisi tidur dengan menempelkan tangan kanan di bawah pipi kanan.
Hal ini dicontohkan dalam berbagai riwayat hadis yang menggambarkan kebiasaan Rasulullah sebelum tidur.
Dalam posisi ini, kita tidak hanya mengikuti sunah, tetapi juga membantu tubuh untuk merasa lebih relaks dan nyaman.
Secara ilmiah, posisi tidur seperti ini bisa membantu mengurangi ketegangan pada otot-otot wajah dan leher.
Posisi tidur dengan tangan di bawah pipi kanan juga mendukung relaksasi mental dan fisik, membuat kita merasa lebih tenang, serta membantu tidur yang lebih nyenyak.
4. Hindari Tidur dengan Posisi Tengkurap
Rasulullah SAW sangat menghindari tidur dengan posisi tengkurap, yang dalam beberapa hadis beliau nyatakan sebagai posisi tidur yang tidak disukai oleh Allah.
Salah satu hadis yang meriwayatkan hal ini adalah: “Bapakku menceritakan kepadaku bahwa ketika aku tidur di masjid di atas perutku (tengkurap), tiba-tiba ada seseorang yang menggerakkan kakiku dan berkata, ‘Sesungguhnya tidur yang seperti ini dimurkai oleh Allah.’ Bapakku berkata, ‘Setelah aku melihat ternyata beliau adalah Rasulullah SAW.’” (HR. Thabrani).
Tidur tengkurap dapat memberikan tekanan yang besar pada organ dalam tubuh, seperti jantung dan paru-paru, yang berpotensi menyebabkan masalah pernapasan atau gangguan jantung.
Tidur dengan posisi tengkurap juga dapat menyebabkan nyeri pada leher dan punggung, serta berisiko mengganggu kualitas tidur.
5. Jangan Begadang atau Tidur Terlalu Larut
Rasulullah SAW mengajarkan umatnya untuk tidur setelah salat Isya, dan beliau sangat membenci begadang yang tidak bermanfaat.
Sebagaimana dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim: “Bahwasanya Rasulullah SAW membenci tidur malam sebelum (salat Isya) dan berbincang-bincang yang tidak bermanfaat setelahnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Begadang yang tidak perlu, seperti untuk kegiatan yang tidak produktif atau menghabiskan waktu untuk percakapan yang tidak bermanfaat, sangat merugikan kesehatan.
Kegiatan begadang semacam ini bisa mengganggu pola tidur tubuh dan berdampak buruk pada kesehatan fisik, mental, serta daya tahan tubuh.
Oleh karena itu, Rasulullah menganjurkan kita untuk tidur cukup waktu setelah salat Isya agar tubuh bisa mendapatkan istirahat yang optimal.
Mengikuti cara tidur ala Rasulullah tidak hanya membawa kita pada ketaatan terhadap sunah, tetapi juga memberikan berbagai manfaat kesehatan yang signifikan.
Tidur dengan posisi miring ke kanan, dalam keadaan gelap, serta menjaga kebiasaan tidur yang teratur membantu tubuh untuk mendapatkan kualitas tidur yang lebih baik.
Tidur yang berkualitas sangat penting bagi proses pemulihan tubuh, memperkuat sistem kekebalan tubuh, meningkatkan konsentrasi, dan menjaga keseimbangan hormonal.
Dengan tidur yang cukup dan berkualitas, kita juga dapat meningkatkan kinerja otak, memperbaiki mood, dan mengurangi stres.
Sebaliknya, begadang atau tidur dengan posisi yang salah dapat menyebabkan gangguan tidur, penurunan kualitas hidup, dan masalah kesehatan jangka panjang.