Serambimuslim.com– Kematian Nabi Sulaiman AS merupakan salah satu peristiwa yang penuh hikmah dan pelajaran penting, baik bagi umat manusia maupun golongan jin.
Kematian beliau baru diketahui setelah tongkat yang digunakan oleh Nabi Sulaiman untuk berdiri dan bertafakur, bersandar rapuh dimakan rayap, sehingga membuatnya jatuh tersungkur ke lantai.
Peristiwa ini menjadi sebuah tanda bahwa meskipun Nabi Sulaiman AS memiliki kekuatan dan kekuasaan yang luar biasa, seperti kemampuan untuk berbicara dengan hewan dan mengendalikan jin, ia tetap merupakan seorang hamba Allah yang tak luput dari takdir-Nya.
Nabi Sulaiman AS adalah seorang nabi yang sangat istimewa. Selain sebagai seorang nabi, beliau juga dikenal sebagai seorang raja yang memiliki banyak mukjizat yang luar biasa.
Salah satu mukjizat terbesar yang diberikan oleh Allah kepada Nabi Sulaiman adalah kemampuan untuk berbicara dengan berbagai makhluk, termasuk hewan, burung, dan jin.
Hal ini membuat beliau memiliki hubungan yang sangat dekat dengan alam semesta dan makhluk-makhluk ciptaan Allah.
Nabi Sulaiman juga memiliki pasukan yang sangat besar, yang terdiri dari manusia, jin, serta berbagai macam hewan yang patuh dan siap melaksanakan perintahnya.
Namun, meskipun memiliki segala keistimewaan ini, Nabi Sulaiman tetap rendah hati dan selalu bergantung pada pertolongan Allah.
Beliau menjalani kehidupannya dengan penuh kebijaksanaan dan keadilan, memimpin umat manusia dengan adil dan bijaksana, serta selalu berusaha mendekatkan diri kepada Allah dalam setiap langkahnya.
Suatu hari, Nabi Sulaiman AS memasuki mihrabnya untuk melakukan i’tikaf, sebuah ibadah khusus yang dilakukan dengan menyendiri untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Mihrab Nabi Sulaiman terletak di puncak sebuah gunung, dengan dindingnya yang terbuat dari permata. Tempat tersebut merupakan tempat yang sangat istimewa dan penuh dengan ketenangan.
Di sana, Nabi Sulaiman berdzikir dan bertafakur kepada Allah dengan penuh khusyuk, hingga akhirnya rasa kantuk datang menyelimuti dirinya.
Saat itulah, malaikat maut datang menjemput Nabi Sulaiman. Dalam keadaan bersandar pada tongkatnya, Nabi Sulaiman pun meninggal dunia.
Ajaibnya, hampir tidak ada yang menyadari bahwa Nabi Sulaiman telah wafat. Para jin yang bekerja di bawah perintah Nabi Sulaiman, burung-burung yang biasa berinteraksi dengannya, bahkan manusia sekalipun tidak mengetahui bahwa beliau sudah meninggal.
Kematian Nabi Sulaiman baru terungkap setelah beberapa waktu berlalu. Semua makhluk yang biasa bersama Nabi Sulaiman merasa kehilangan, namun mereka tidak mengetahui penyebab kepergiannya.
Hingga akhirnya, sebuah kejadian yang tak terduga terjadi. Sebuah rayap mulai memakan tongkat Nabi Sulaiman yang digunakan untuk berdiri.
Seiring berjalannya waktu, tongkat tersebut menjadi rapuh dan akhirnya runtuh, menyebabkan tubuh Nabi Sulaiman jatuh ke lantai.
Ketika hal ini terjadi, barulah diketahui oleh para jin dan makhluk lainnya bahwa Nabi Sulaiman telah wafat.
Menurut keterangan dalam Al-Qur’an, tepatnya dalam Surat Saba ayat 14, Allah berfirman:
“Maka ketika Kami telah menetapkan kematian atasnya (Sulaiman), tidak ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Maka ketika dia telah tersungkur, tahulah jin itu bahwa sekiranya mereka mengetahui yang gaib tentu mereka tidak tetap dalam siksa yang menghinakan.” (QS. Saba: 14).
Dari peristiwa ini, terdapat banyak pelajaran yang bisa diambil. Salah satunya adalah bahwa meskipun Nabi Sulaiman memiliki kekuatan yang luar biasa, ia tetap merupakan seorang hamba Allah yang tidak lepas dari takdir-Nya.
Kematian Nabi Sulaiman yang tidak diketahui oleh siapapun selama ia masih berdiri dan bersandar pada tongkatnya menunjukkan bahwa sesungguhnya, semua kekuatan dan kekuasaan yang dimiliki oleh makhluk adalah anugerah dari Allah. Tidak ada yang abadi di dunia ini, termasuk hidup dan kekuasaan.
Peristiwa ini juga menunjukkan bahwa tidak ada yang dapat mengetahui hal-hal yang gaib selain Allah. Para jin yang selama ini patuh dan tunduk pada Nabi Sulaiman, ternyata tidak mengetahui bahwa Nabi Sulaiman telah wafat, hingga akhirnya Allah mengungkapkan hal tersebut melalui rayap yang memakan tongkatnya.
Ini juga mengajarkan kita untuk selalu rendah hati dan tidak merasa bahwa kita mengetahui segalanya, karena pengetahuan sejati hanya ada di tangan Allah.
Selain itu, peristiwa ini juga memberikan pelajaran tentang pentingnya ketundukan kepada Allah. Nabi Sulaiman yang memiliki banyak kekuatan tetap menjalani hidupnya dengan penuh kesadaran bahwa semuanya adalah milik Allah dan bahwa hidup ini hanya sementara.
Sebagai seorang pemimpin dan hamba Allah, Nabi Sulaiman menjalani kehidupannya dengan penuh rasa syukur dan tidak pernah melupakan Tuhannya.