Hikmah  

Yahya Sinwar Syahid: Mengenang As-Samah yang Berani

Ikrimah syahid bersama anaknya dalam pertempuran Yarmuk, yakni pertempuran melawan Romawi. Ilustrasi: AI

SerambiMuslim.om- Dalam sebuah pertempuran yang mengguncang, Yahya Sinwar, yang dikenal sebagai As-Samah, syahid di medan perang Toulouse. Keberaniannya dan dedikasinya untuk membela prinsip-prinsip keadilan membuatnya menjadi sosok yang dihormati di kalangan pejuang.

Pertempuran Toulouse, yang berlangsung sengit, menjadi saksi akan pengorbanan dan semangat juang yang tinggi dari Sinwar. Meskipun dalam kondisi sulit, ia menunjukkan kepemimpinan yang luar biasa, menginspirasi rekan-rekannya untuk tetap bertahan. Namun, takdir berbicara lain, dan di tengah pertempuran, Sinwar gugur, meninggalkan duka mendalam bagi banyak orang.

Sebagai seorang pejuang yang gigih, Sinwar dikenal bukan hanya karena keberaniannya, tetapi juga karena visinya untuk masa depan yang lebih baik. Komunitasnya kini berkomitmen untuk meneruskan perjuangan dan mewujudkan cita-cita yang selama ini diperjuangkan oleh As-Samah.

Kehilangan Yahya Sinwar adalah duka bagi banyak orang, namun semangatnya akan terus hidup dan menginspirasi generasi penerus dalam memperjuangkan kebenaran dan keadilan.

Syahidnya Pemimpin Hamas, Yahya Sinwar , dalam baku tembak dengan tentara Zionis Israel mengingatkan kita akan peristiwa masa Tabiin . Kala itu, sejumlah pahlawan Islam juga syahid dalam membebaskan sejumlah wilayah dari kekufuran. “Sinwar naik terus maju dan tidak mundur, terlibat di garis depan, bergerak di antara posisi tempur,” kata Khalil al-Hayya, kepala cabang Hamas di Gaza saat mengumumkan syahidnya pahlawan Islam itu.

Era kekhalifahan Umayyah , banyak pahlawan Islam yang gagah berani syahid di medan pertempuran. Sebut saja As-Samah bin Malik al-Khaulani. Dia adalah gubernur kelima provinsi al-Andalus pada masa Kekhalifahan Umayyah. Ia diangkat pada tahun 100 H (719 M) oleh Khalifah Umar bin Abdul Aziz menggantikan Al-Hurr bin Abdurrahman Ats-Tsaqafi. As-Samah adalah gubernur Al-Andalus pertama yang ditunjuk secara langsung oleh khalifah di Damaskus. Al-Andalus sebelumnya adalah provinsi bawahan Ifriqiyah dan seorang gubernur Ifriqiyah mengangkat gubernur Al-Andalus sesuai yang dia inginkan.

Tewasnya pemimpin Hamas Yahya Sinwar akibat serangan darat Israel tidak membuat Hamas lenyap. Hamas disebut akan tetap ada meskipun pimpinannya tewas dalam operasi militer Israel.
Kematian Yahya Sinwar adalah kemenangan terbesar Israel sejauh ini dalam perang melawan Hamas di Gaza. Kematiannya menjadi pukulan telak bagi Hamas, kelompok milisi Palestina yang membuat kekalahan terparah bagi Israel sepanjang sejarah.

Namun bagi Iran, tewasnya Yahya Sinwar tidak akan mematahkan semangat Hamas. Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan bahwa Hamas masih hidup dan akan tetap hidup.

“Kehilangannya tentu menyakitkan bagi front perlawanan terhadap Israel, tetapi itu tidak akan berakhir sama sekali dengan kesyahidan Sinwar”, kata Khamenei, dilansir kantor berita AFP, Sabtu (19/10/2024).

Gerakan Islam Palestina “Hamas masih hidup dan akan tetap hidup”, katanya dalam sebuah pernyataan.

Khamenei pun mengenang sosok Sinwar. Dia mengatakan Sinwar adalah tokoh perlawanan.

“Sinwar adalah tokoh perlawanan dan perjuangan yang cemerlang”, kata Khamenei.

Iran diketahui tidak mengakui Israel, musuh bebuyutannya, dan telah menjadikan dukungannya terhadap perjuangan Palestina sebagai salah satu pilar kebijakan luar negerinya sejak Revolusi Islam 1979.

Hamas Tak Bisa Dilenyapkan
Sebelumnya, ada pejabat senior Hamas mengatakan bahwa kelompok militan Palestina itu tidak dapat dilenyapkan dengan membunuh para pemimpinnya. Namun, dia tidak mengonfirmasi kematian pemimpin kelompok tersebut, Yahya Sinwar.

“Hamas adalah gerakan pembebasan yang dipimpin oleh orang-orang yang mencari kebebasan dan martabat, dan ini tidak dapat dilenyapkan,” kata Basem Naim, anggota senior biro politik Hamas, kepada AFP, Jumat (18/10).

Naim bahkan terang-terangan menegaskan pikiran Israel bahwa Hamas akan berakhir usai serangan mereka tidak benar. Sebab, katanya, Hamas akan semakin kuat.

“Tampaknya Israel percaya bahwa membunuh para pemimpin kami berarti akhir dari gerakan kami dan perjuangan rakyat Palestina,” kata Naim.

“Hamas semakin kuat dan populer, dan para pemimpin ini menjadi ikon bagi generasi mendatang untuk melanjutkan perjalanan menuju Palestina yang bebas,” imbuhnya.

Yahya Sinwar Tewas Dihantam Tank

Sebelumnya, para pejabat Israel mengatakan bahwa Sinwar terbunuh dalam baku tembak di Jalur Gaza bagian selatan pada Rabu (16/10) waktu setempat. Pasukan Israel yang menewaskan Sinwar, ujar para pejabat Israel, awalnya tidak menyadari bahwa mereka telah menangkap musuh nomor satu negara mereka.

Militer Israel juga merilis video yang direkam dari drone yang menunjukkan apa yang disebut mereka sebagai Yahya Sinwar, yang sedang duduk di kursi dan diselimuti debu di dalam bangunan yang hancur.

Sebuah foto yang diambil di tempat kejadian perkara menunjukkan Sinwar, mengenakan perlengkapan tempur, tergeletak tewas di reruntuhan bangunan yang dihantam tembakan tank.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memuji para tentara Israel dan menegaskan bahwa betapapun besarnya kemenangan, ini bukanlah akhir dari perang.