SERAMBIMUSLIM. COM – Bulan Rajab 1445 Hijriyah atau 2024 Masehi jatuh pada hari Sabtu 13 Januari 2024. Allah SWT mendedikasikan bulan ini sebagai bulan agung dan mulia agar umat Islam bisa mengambil manfaat dan kemuliaan yang ada di dalamnya. Allah SWT berfirman,
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِندَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْراً فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ مِنْهَآ أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ
Artinya: Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan sebagaimana dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram (Surat At-Taubah ayat 36).
Pada bulan Rajab, ada beberapa peristiwa penting yang terjadi dalam sejarah umat Islam. Hal ini tentu bukanlah kebetulan semata, akan tetapi menunjukkan bahwa Rajab adalah salah satu bulan yang mulia. Di antaranya adalah:
Peristiwa Pertama :
Sayyidah Aminah binti Wahb mulai mengandung janin yang kelak diberi nama Muhammad pada bulan Rajab. Setelah mengandung selama sembilan bulan pada bulan Rabiul Awwal, Sayyidah Aminah melahirkan makhluk yang paling mulia, yaitu Baginda Nabi agung Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Kelahirannya adalah rahmat yang Allah hadiahkan kepada alam semesta.
Peristiwa Kedua:
Pada 27 Rajab terjadi peristiwa Isra dan Mi’raj, salah satu mukjizat terbesar yang Allah anugerahkan kepada Baginda Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Mengenai mujizat agung ini, penting untuk digarisbawahi bahwa maksud dan tujuan Isra dan Mi’raj bukan berarti Allah di atas lalu Rasulullah diperintah untuk naik ke atas untuk sowan, bertemu, dan menghadap Allah. Bukan seperti itu yang dimaksud dengan mujizat yang luar biasa ini. Para ulama Ahlussunnah wal Jamaah menegaskan bahwa Allah Maha Suci dari tempat dan arah. Dia ada, namun keberadaan-Nya tidak membutuhkan tempat dan arah. Dia ada tanpa tempat dan arah sebelum terciptanya tempat dan arah, dan setelah menciptakan keduanya, Dia tidak berubah, tetap ada tanpa tempat dan arah. Maksud dan tujuan Isra dan Mi’raj adalah memuliakan Rasulullah, memperlihatkan kepadanya beberapa keajaiban dan tanda kekuasaan Allah, serta menerima perintah shalat di tempat yang sangat mulia dan tidak pernah satu kali pun dilakukan maksiat di dalamnya.
Peristiwa Ketiga:
Pada hari kesepuluh bulan Rajab tahun 9 H, terjadi perang Tabuk.
Peristiwa Keempat:
Pada bulan Rajab tahun 9 H, an-Najasyi, raja al-Habasyah, tutup usia dalam keadaan muslim.
Peristiwa Kelima:
Imam Syafii wafat pada bulan Rajab tahun 204 H dalam usia 54 tahun. Beliau dimakamkan di Mesir.
Peristiwa Keenam:
Pada bulan Rajab tahun 101 H, Khalifah Umar bin Abdil Aziz meninggal dalam usia 39 tahun.
Peristiwa Ketujuh:
Pada tanggal 27 Rajab 583 H, Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi berhasil membebaskan Baitul Maqdis, Palestina. Ketika ingin membebaskan Palestina, Sultan Shalahuddin al Ayyubi tidak langsung menyiapkan tentara dan peralatan perang. Akan tetapi, yang mula-mula beliau lakukan adalah mempersatukan umat Islam dalam satu ikatan aqidah yang benar, yaitu aqidah Ahlussunnah wal Jamaah. Kesatuan aqidah akan melahirkan kesatuan hati. Kesatuan hati antar umat Islam adalah kekuatan dahsyat yang tidak terkalahkan. Salah satu upaya untuk mewujudkan hal itu, beliau memerintahkan setiap muadzdzin di semua wilayah yang beliau kuasai untuk mengumandangkan aqidah Asyariyyah setiap hari sesaat sebelum adzan shubuh.
Peristiwa Kedelapan:
Pada 16 Rajab 1344 H, bertepatan dengan 31 Januari 1926, para ulama berkumpul di Surabaya menyepakati lahirnya jamiyah Nahdlatul Ulama, sebuah organisasi sosial dan keagamaan yang salah satu tujuan utamanya adalah memperjuangkan aqidah Ahlussunnah wal Jamaah dan sistem bermazhab dalam beragama.