Serambimuslim.com– Sujud dalam sholat merupakan salah satu gerakan yang sangat penting dan memiliki kedudukan istimewa dalam ibadah umat Islam.
Gerakan ini bukan hanya sekadar bentuk penghormatan kepada Allah, tetapi juga menjadi momen paling dekat antara seorang hamba dengan Rabbnya.
Rasulullah SAW sendiri sangat memperhatikan kualitas sujud dalam sholat beliau, bahkan beliau menganjurkan agar umatnya memperlama sujud dan memperbanyak doa di dalamnya.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Nasa’i, Rasulullah SAW bersabda: “Mengenai sujud, bersungguh-sungguhlah kalian berdoa di dalamnya, maka layaklah bagi (doa) kalian untuk diperkenankan.” (HR Abu Dawud dan Nasa’i).
Keutamaan dari doa saat sujud sangatlah besar, karena saat itulah seorang hamba berada dalam posisi yang paling rendah dan tunduk di hadapan Allah, memohon dengan penuh ketulusan.
Rasulullah SAW bahkan bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, Abu Dawud, dan An-Nasa’i: “Saat paling dekat bagi seorang hamba dengan Rabbnya adalah ketika sujud. Maka perbanyaklah berdoa.”
Rasulullah SAW tidak hanya menganjurkan umatnya untuk berdoa dalam sujud, tetapi beliau juga memberikan contoh doa-doa yang dapat dipanjatkan saat sujud.
Berbagai doa yang dipanjatkan oleh Nabi SAW mencakup permohonan ampunan, perlindungan, dan juga doa-doa untuk kebaikan dunia dan akhirat. Berikut ini beberapa doa yang diriwayatkan dalam hadits-hadits yang dapat dibaca saat sujud:
- Doa Memohon Ampunan Allah
- اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذَنْبِي كُلَّهُ دِقَّهُ وَجُلَّهُ وَ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ وَعَلَانِيَّتَهُ وَسِرَّهُ
- Arab-latin: Allahummaghfir lii dzanbii kullahu diqqohu wa jullahu wa awwalahu wa aakhirohu wa `alaaniyyatahu wa sirrohu.
- Artinya: “Ya Allah, ampunilah dosaku semuanya, baik yang sedikit maupun yang banyak, yang terdahulu maupun yang terakhir, yang nampak maupun yang tersembunyi.” (HR Muslim, Abu Awanah, Abu Dawud, Ath-Thahawi, dan Al-Hakim).
Doa ini menunjukkan pentingnya memohon ampunan dari Allah untuk segala dosa yang telah dilakukan, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja.
- Doa Pujian kepada Allah
- سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ
- Arab-latin: Subhaanaka allahumma wa bihamdika laa ilaha illaa anta.
- Artinya: “Maha Suci Engkau ya Allah dan segala puji bagi-Mu. Tiada Tuhan selain Engkau.” (HR Muslim, Abu Awanah, An-Nasai, dan Ahmad).
Doa ini mengungkapkan pujian tertinggi kepada Allah sebagai Tuhan yang Maha Suci dan tidak ada Tuhan selain Dia.
- Doa Perlindungan dan Pujian untuk Allah
- اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ وَأَعُوذُ بِمُعَافَاتِكَ مِنْ عُقُوبَتِكَ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْكَ لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ
- Arab-latin: Allaahumma inni a
uudzu bi ridhooka min sakhothika wa a
udzu wa bi muafaatika min
uquubatika wa auudzu bika minka. Laa uhshii tsnaa
analaika anta kama atsnaita
alaa nafsika. - Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung dengan ridho-Mu dari murka-Mu, dan aku berlindung dengan ampunan-Mu dari siksa-Mu, dan aku berlindung dengan diri-Mu dari-Mu juga. Aku tidak dapat menghitung segala puji atas Diri-Mu. Engkau sebagaimana yang Engkau pujikan bagi Diri-Mu.” (HR Muslim, Abu Awanah, Abu Dawud, Ibnu Abi Syaibah, Ibnu Nashr).
Doa ini menunjukkan permohonan perlindungan dari segala keburukan dan meminta Allah untuk memberikan ridho-Nya.
- Doa Cahaya dalam Kehidupan
- اللَّهُمَّ اجْعَلْ فِي قَلْبِي نُوْرًا، وَ فِي لِسَانِي نُوْراً، وَاجْعَلْ فِي سَمْعِي نُوْرًا …
- Arab-latin: Allahummaj
al fii qolbii nuuron, wa fii lisaanii nuuron, waj
al fii sam`ii nuuron… - Artinya: “Ya Allah, jadikanlah cahaya di dalam hatiku, di lidahku, pada pendengaranku, pada penglihatanku…” (HR Nasa’i dan Muslim).
Doa ini memohon cahaya dari Allah yang memberi petunjuk dalam hidup, dalam setiap langkah, ucapan, dan pandangan.
Selain berdoa dalam sujud, memperlama waktu sujud juga memiliki banyak keutamaan, sebagaimana yang diriwayatkan dalam sebuah hadits yang menceritakan bahwa umat Islam yang memperbanyak sujud akan dikenali pada Hari Kiamat.
Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya umatku pada hari itu akan berwajah putih bersih dikarenakan sujud, dan kaki mereka berwarna putih karena wudhu.” (HR Ahmad).
Keutamaan sujud tidak hanya terlihat di dunia, tetapi juga pada akhirat. Sujud yang lama dan penuh khusyuk akan memancarkan cahaya dan kemuliaan pada diri seorang Muslim, yang akan dikenali di hari kiamat.
Beberapa ulama berpendapat mengenai kebolehan berdoa dalam bahasa selain Arab, termasuk Bahasa Indonesia, saat sujud.
Sebagian ulama seperti Imam Abu Hanifah dan Imam Ahmad berpendapat bahwa berdoa dengan bahasa selain bahasa Arab dalam sujud dapat membatalkan sholat.
Mereka berpegang pada hadits yang menyebutkan bahwa sholat hanya sah dengan bacaan yang ditetapkan, seperti bacaan tasbih dan doa yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
Namun, ada juga ulama yang memperbolehkan berdoa dalam bahasa selain Arab, asalkan doa tersebut tidak mengubah makna yang dimaksud.
Mereka berpendapat bahwa yang terpenting adalah keikhlasan dan ketulusan dalam berdoa, yang lebih utama daripada bahasa yang digunakan.