Kisah Kedermawanan Abdullah bin Al Mubarak dalam Haji

sosok Abdullah bin Al Mubarak ( ilustarsi : int )

Serambimuslim.com–  Abdullah bin Al Mubarak, seorang ulama besar dari kalangan salaf, dikenal tidak hanya karena kepakarannya dalam berbagai bidang ilmu, seperti hadits, fikih, dan sejarah, tetapi juga karena sifat dermawan dan perhatian luar biasanya terhadap sesama.

Salah satu kisah yang paling mencolok tentang kedermawanan beliau adalah cara beliau menyelenggarakan ibadah haji bagi dirinya dan sahabat-sahabatnya.

Setiap kali beliau berniat untuk menunaikan haji, Abdullah bin Al Mubarak memiliki kebiasaan yang sangat menginspirasi dan menunjukkan dedikasinya untuk membantu orang lain.

Ketika hendak menunaikan ibadah haji, Abdullah bin Al Mubarak tidak hanya memikirkan ibadahnya sendiri, tetapi juga berusaha untuk melibatkan orang-orang di sekitarnya, terutama sahabat-sahabat yang ingin menunaikan haji.

Setiap kali beliau berniat untuk berangkat haji, beliau mengumpulkan para sahabatnya dan bertanya, “Siapakah di antara kalian yang ingin menunaikan ibadah haji?”

Pertanyaan ini bukan sekadar ajakan biasa, tetapi sebuah undangan untuk berpartisipasi dalam perjalanan spiritual yang penuh berkah.

Setelah para sahabatnya menyatakan niat yang sama untuk menunaikan haji, Abdullah bin Al Mubarak akan mengumpulkan sebagian dari uang bekal haji mereka.

Uang tersebut kemudian dimasukkan ke dalam kotak dan dikunci dengan gembok. Ini bukanlah sebuah tindakan sembarangan, tetapi sebuah simbol dari kepercayaan yang diberikan oleh sahabat-sahabatnya kepada beliau, dengan harapan bahwa bekal haji tersebut akan digunakan sebaik-baiknya untuk perjalanan ibadah mereka.

Selama perjalanan haji, Abdullah bin Al Mubarak memastikan bahwa setiap orang yang ikut serta mendapat perlakuan yang terbaik.

Semua jamaah haji yang ikut dalam rombongan beliau dibekali dengan uang yang cukup untuk kebutuhan mereka selama perjalanan.

Selain itu, beliau juga memastikan bahwa mereka mendapatkan makanan yang baik dan pelayanan terbaik, agar perjalanan haji tersebut dapat berlangsung dengan nyaman dan lancar.

Abdullah bin Al Mubarak tidak hanya memperhatikan kebutuhan fisik jamaah haji, tetapi juga memastikan bahwa mereka merasa dihargai dan dihormati.

Beliau memahami betul bahwa haji adalah perjalanan spiritual yang membutuhkan kekuatan fisik dan mental, sehingga segala bentuk kenyamanan dan kemudahan sangat diperlukan selama perjalanan.

Setelah menunaikan ibadah haji dan sebelum meninggalkan kota Makkah, Abdullah bin Al Mubarak memberikan perhatian khusus kepada jamaah haji yang ikut dalam perjalanannya.

Beliau tidak hanya memastikan bahwa ibadah mereka telah dilaksanakan dengan baik, tetapi juga memberikan mereka hadiah dan buah tangan untuk keluarga mereka di kampung halaman.

Ini adalah salah satu bentuk kedermawanan yang luar biasa dari Abdullah bin Al Mubarak, yang tidak hanya memikirkan dirinya sendiri, tetapi juga mengutamakan kebahagiaan orang lain

Namun, yang paling menarik dari kisah perjalanan haji ini adalah bagaimana Abdullah bin Al Mubarak mengembalikan uang yang telah dikumpulkan dari para jamaah haji.

Setelah mereka tiba di kampung halaman, beliau menyuruh pelayannya untuk menghidangkan makanan bagi mereka. Setelah puas makan, mereka pun dikumpulkan di suatu tempat.

Kemudian, beliau mengambil kotak yang berisi simpanan uang bekal haji mereka, yang telah disimpan dengan hati-hati selama perjalanan.

Yang luar biasa adalah bahwa uang yang telah dikumpulkan tersebut, yang telah dipergunakan untuk berbagai kebutuhan selama perjalanan haji, dikembalikan kepada setiap pemiliknya dengan jumlah yang sama persis seperti yang mereka titipkan pada awalnya.

Abdullah bin Al Mubarak tidak mengambil sedikit pun dari bekal tersebut, meskipun beliau telah menanggung segala biaya perjalanan, makanan, dan kebutuhan lainnya selama perjalanan haji.

Ini menunjukkan betapa besar rasa amanah dan tanggung jawab beliau dalam menjaga kepercayaan orang lain.

Abdullah bin Al Mubarak lahir pada tahun 118 Hijriyah dan wafat pada usia 63 tahun. Beliau adalah seorang ulama yang terkenal di bidang hadits, fikih, dan sejarah.

Keilmuannya yang luas dan mendalam menjadikannya sebagai salah satu tokoh terkemuka di zamannya. Namun, lebih dari itu, beliau juga dikenal karena sifat dermawan dan kedermawanannya yang luar biasa.

Beliau selalu berusaha untuk membantu sesama, baik dalam hal ilmu maupun materi.

Sifat dermawan Abdullah bin Al Mubarak tercermin dalam setiap langkah hidupnya, termasuk dalam perjalanan ibadah haji yang beliau selenggarakan untuk sahabat-sahabatnya.

Kisah Abdullah bin Al Mubarak mengajarkan kita banyak hal, terutama tentang pentingnya berbagi dengan sesama, menjaga amanah, dan memberikan yang terbaik bagi orang lain.

Kedermawanan beliau bukan hanya terwujud dalam bentuk materi, tetapi juga dalam bentuk perhatian, kasih sayang, dan pengabdian kepada Allah SWT dan sesama.

Semangat beliau untuk memberikan yang terbaik kepada jamaah haji dan mengembalikan uang bekal mereka dengan penuh tanggung jawab adalah contoh nyata dari akhlak mulia yang seharusnya kita teladani.

Dari kisah Abdullah bin Al Mubarak, kita dapat mengambil pelajaran berharga tentang pentingnya amanah, keikhlasan, dan kepedulian terhadap sesama.

Sebagai umat Islam, kita diajarkan untuk saling membantu dan berbagi, terutama dalam ibadah yang sangat mulia seperti haji.

Selain itu, beliau juga mengajarkan kita untuk selalu menjaga niat dan melakukan segala sesuatu dengan penuh keikhlasan, karena setiap amal yang kita lakukan akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT.

Abdullah bin Al Mubarak adalah contoh teladan yang menunjukkan bahwa ibadah haji bukan hanya tentang memenuhi kewajiban agama, tetapi juga tentang kepedulian terhadap sesama dan menjaga amanah yang diberikan.

Dengan semangat ini, semoga kita semua dapat menunaikan ibadah haji dengan ikhlas dan memberikan manfaat bagi orang lain, sebagaimana yang dilakukan oleh beliau.