Kisah Nabi Syuaib AS dan Kaum Madyan

sosok Nabi Syuaib AS. (Ilustrasi : int)

Serambimuslim.com– Nabi Syuaib AS adalah salah satu dari 25 nabi dan rasul yang wajib dikenal oleh umat Islam.

Beliau diutus untuk membimbing kaum Madyan ke jalan yang benar dan mengajak mereka untuk menyembah Allah SWT.

Kisah hidup Nabi Syuaib AS dapat ditemukan dalam Al-Qur’an, khususnya dalam Surah Al-A’raf dan Surah Hud. Penduduk Madyan merupakan bangsa Arab yang tinggal di wilayah perbatasan Syam dan Hijaz, yang dikenal dengan tanah suburnya.

Mereka hidup dengan cara berdagang di pasar, namun sayangnya banyak di antara mereka yang terjebak dalam praktik curang, termasuk mengurangi timbangan dan harga.

Keadaan ini diperburuk dengan penyembahan mereka terhadap berhala, dan mereka menganggap berhala-berhala tersebut sebagai sumber kehidupan dan berkah bagi mereka.

Penduduk Madyan, meski hidup dalam keadaan makmur, justru mengingkari keesaan Allah. Mereka lebih memilih untuk menyembah berhala dan berlaku curang dalam berdagang.

Allah SWT mengutus Nabi Syuaib AS untuk mengingatkan mereka agar kembali kepada jalan yang benar. Dalam Surah Al-A’raf ayat 85, Allah SWT berfirman:

وَإِلَىٰ مَدْيَنَ أَخَاهُمْ شُعَيْبًا ۚ قَالَ يَٰقَوْمِ ٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ مَا لَكُم مِّنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُۥ…

“Dan (Kami telah mengutus) kepada penduduk Madyan saudara mereka, Syuaib. Ia berkata: “Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya…”

Nabi Syuaib AS menasihati kaum Madyan agar menyembah Allah semata, memperbaiki akhlak, dan tidak lagi berbuat curang dalam urusan timbangan dan takaran.

Ia mengingatkan mereka agar tidak membuat kerusakan di bumi yang telah diperbaiki oleh Allah SWT. Nabi Syuaib juga menegaskan bahwa perubahan perilaku mereka ini akan membawa keberkahan bagi mereka jika mereka benar-benar beriman kepada Allah.

Sebagai seorang nabi, Syuaib AS dianugerahi kemampuan berbicara yang luar biasa. Beliau dijuluki “Khatibul Anbiya” atau juru bicara para nabi.

Kemampuan berbicara yang luar biasa ini digunakan Nabi Syuaib untuk berdakwah, menyampaikan wahyu dan nasihat, serta mengajak kaumnya untuk kembali kepada jalan yang benar.

Beliau tak pernah lelah dalam menyampaikan pesan dakwah meski banyak tantangan dan rintangan yang menghadang.

Meskipun sebagian besar dari kaum Madyan enggan menerima dakwahnya dan terus mempertahankan penyembahan berhala, beberapa orang akhirnya menerima ajaran tauhid yang dibawa oleh Nabi Syuaib AS.

Setelah berusaha keras dengan penuh kesabaran, Nabi Syuaib AS merasa bahwa sebagian besar kaum Madyan tetap tidak mau mendengarkan ajakannya.

Sebagai langkah terakhir, Nabi Syuaib AS berdoa kepada Allah SWT agar diberikan azab bagi mereka yang ingkar.

Allah SWT mengabulkan doa Nabi Syuaib dan memerintahkan beliau untuk meninggalkan Madyan beserta pengikutnya yang beriman agar mereka terhindar dari azab yang akan diturunkan.

Dengan berat hati, Nabi Syuaib AS meninggalkan kaum yang ingkar dan berpindah bersama pengikutnya. Kemudian, Allah menurunkan azab yang dahsyat kepada kaum Madyan berupa hawa panas yang sangat terik.

Mereka kepanasan hingga tubuh mereka dipenuhi keringat, sementara tanaman-tanaman mereka mengering dan sumber air pun mendidih.

Dalam kondisi yang sangat menderita, mereka terus merasakan kepanasan dan kehausan. Namun, mereka masih tidak ingin beriman kepada Allah.

Dalam Surah Al-A’raf ayat 93, Allah SWT berfirman:

فَتَوَلّٰى عَنۡهُمۡ وَقَالَ يٰقَوۡمِ لَقَدۡ اَبۡلَغۡتُكُمۡ رِسٰلٰتِ رَبِّىۡ وَنَصَحۡتُ لَـكُمۡ…

“Wahai kaumku! Sungguh, aku telah menyampaikan amanat Tuhanku kepadamu dan aku telah menasihati kamu. Maka bagaimana aku akan bersedih hati terhadap orang-orang kafir?”

Namun, azab Allah SWT tidak berhenti di situ. Allah SWT menurunkan azab yang lebih berat berupa suara halilintar yang mengguntur dan gempa bumi yang dahsyat.

Penduduk Madyan yang tidak beriman merasa sangat tersiksa oleh azab tersebut, tetapi mereka tetap tidak bertobat. Hingga akhirnya, datanglah awan hitam yang menyelimuti langit.

Mereka merasa gembira, mengira hujan akan turun untuk mengakhiri penderitaan mereka, namun ternyata Allah SWT menurunkan api panas yang membinasakan mereka semua.

Dalam Surah Hud ayat 94, Allah SWT berfirman:

وَلَمَّا جَآءَ اَمۡرُنَا نَجَّيۡنَا شُعَيۡبًا وَالَّذِينَ اٰمَنُوۡا مَعَهٗ…

“Maka ketika keputusan Kami datang, Kami selamatkan Syuaib dan orang-orang yang beriman bersamanya dengan rahmat Kami. Sedang orang yang zalim dibinasakan oleh suara yang mengguntur, sehingga mereka mati bergelimpangan di rumahnya.”

Kisah Nabi Syuaib AS ini memberikan banyak pelajaran berharga bagi kita, terutama tentang pentingnya kejujuran dalam berbisnis, keimanan kepada Allah SWT, serta keteguhan dalam berdakwah meskipun menghadapi rintangan.

Nabi Syuaib AS mengajarkan kita untuk selalu berbuat adil dan tidak curang dalam setiap aspek kehidupan.

Kisah ini juga mengingatkan kita bahwa azab Allah SWT datang sebagai akibat dari perbuatan dosa yang terus dilakukan, dan hanya dengan bertobat serta mengikuti petunjuk Allah kita dapat selamat dari azab-Nya.