Menghindari Cinta Dunia yang Membutakan: 4 Pesan Nabi Muhammad SAW

Ilustrasi kehidupan. (int)

SerambiMuslim.com– Dalam kehidupan sehari-hari, banyak dari kita terjebak dalam keinginan untuk meraih kemewahan duniawi.

Kekayaan, kekuasaan, dan ketenaran seringkali menjadi tujuan utama yang mengaburkan pandangan kita tentang makna kehidupan yang sejati.

Kehidupan dunia ini sering kali membuat kita lupa bahwa ada kehidupan setelah mati yang jauh lebih abadi dan kekal.

Menyambut tahun 2025, saatnya bagi kita untuk bermuhasabah diri dan merenung sejenak mengenai tujuan hidup kita.

Seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad SAW, beliau selalu mengingatkan umatnya agar tidak terperdaya oleh cinta dunia yang berlebihan, dan lebih fokus pada kehidupan akhirat yang lebih abadi.

Dalam ajaran Islam, kita diajarkan untuk mencari keseimbangan antara kebutuhan duniawi dan persiapan untuk kehidupan akhirat.

Rasulullah SAW sendiri mengingatkan kita tentang dunia yang hanya sementara. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar, Rasulullah SAW mengatakan bahwa kehidupan dunia ini seperti seorang musafir yang hanya singgah sebentar di bawah sebuah pohon sebelum melanjutkan perjalanannya yang lebih panjang.

Arti Cinta Dunia

Cinta dunia dapat diartikan sebagai kecenderungan untuk mencintai kehidupan dunia lebih dari kehidupan akhirat. Ketika seseorang terlalu mencintai dunia sehingga mengesampingkan nilai-nilai spiritual, itulah yang menjadi masalah besar.

Dalam berbagai hadis, Rasulullah SAW menekankan bahwa harta, tahta, dan segala kenikmatan duniawi sejatinya hanyalah titipan dari Allah SWT yang harus digunakan dengan bijaksana.

Dosen Fakultas Agama Islam Unissula, Dr. H. Ghofar Sidiq MAg, dalam penjelasannya menyatakan bahwa cinta dunia bisa menjadi sumber keburukan dan maksiat.

Ketika seseorang terjebak dalam kecintaan terhadap dunia, hal itu bisa melemahkan iman seseorang kepada Allah dan membawa dampak buruk dalam kehidupan sosial.

Cinta dunia membuat seseorang kehilangan akal sehat sehingga rela melakukan apa saja demi memperoleh apa yang diinginkannya.

Namun, apakah berarti kita harus meninggalkan dunia sepenuhnya? Tentu tidak. Manusia hidup di dunia dan membutuhkan dunia untuk bertahan hidup.

Imam Al-Ghazali menjelaskan bahwa tidak semua hal yang ada di dunia ini bersifat duniawi. Apa yang dilakukan untuk mencari ridha Allah bukanlah cinta dunia, meskipun itu berkaitan dengan dunia.

Sebaliknya, segala sesuatu yang dilakukan bukan karena Allah-lah yang disebut duniawi, termasuk kemaksiatan dan berlebihan dalam perkara yang dihalalkan.

4 Pesan Nabi Muhammad SAW Agar Tak Terjebak dalam Cinta Dunia

  1. Tingkatkan Iman dan Bersiap dengan Maut, Cinta dunia adalah salah satu penyakit akhir zaman yang dikhawatirkan oleh Rasulullah SAW akan menimpa umatnya. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW menggambarkan kondisi umat yang terperdaya oleh dunia seperti buih di lautan yang tidak punya kekuatan. Penyakit ini disebut “wahn”, yaitu cinta dunia dan takut mati. Maka, ingatlah selalu bahwa kehidupan dunia ini sementara, dan kematian bisa datang kapan saja. Letakkan cinta kepada Allah di atas segalanya, dan berusahalah untuk menjaga keimanan. Dengan begitu, berbagai kemaksiatan dan dosa akan semakin menjauh dari kehidupan kita.
  2. Jalani Hidup Seperti Orang Asing, Rasulullah SAW pernah berpesan kepada sahabat Ibnu Umar untuk menjalani hidup di dunia ini seperti orang asing atau seperti seorang musafir. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW berkata, “Jadilah engkau di dunia ini seolah-olah orang asing atau orang yang singgah dalam perjalanan.” Hal ini mengingatkan kita agar tidak terlalu terikat dan tergantung pada dunia. Dunia bukanlah tempat tinggal yang kekal, dan kita hanya singgah sebentar di sini. Oleh karena itu, kita harus memanfaatkan hidup di dunia ini untuk mencari bekal menuju kehidupan akhirat yang lebih kekal.
  3. Tidak Kikir dan Berlaku Dermawan, Salah satu bentuk kecintaan berlebihan terhadap dunia adalah keinginan untuk mengumpulkan harta dengan cara yang tidak benar, dan menjadi kikir dalam beramal. Islam mengajarkan kita untuk tidak melampaui batas dalam mencintai harta dunia. Jangan sampai kita menjadikan kekayaan dunia sebagai tujuan utama, sementara kebutuhan spiritual kita terbengkalai. Sebagai gantinya, Islam mendorong umatnya untuk selalu bersedekah dan berbagi dengan sesama. Dengan cara ini, kita bisa menghindari cinta dunia yang berlebihan dan memperoleh pahala di sisi Allah SWT.
  4. Berzuhud dan Meninggalkan Ketergantungan Terhadap Dunia, Salah satu pesan penting dari Rasulullah SAW adalah tentang zuhud, yaitu sikap tidak tergantung pada dunia dan mengalihkan cinta kita kepada hal-hal yang lebih baik. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW menyampaikan, “Berzuhudlah di dunia, maka engkau akan dicintai oleh Allah, dan berzuhudlah terhadap apa yang dimiliki oleh manusia, maka engkau akan dicintai oleh manusia.” Zuhud bukan berarti kita harus meninggalkan segala hal yang bersifat duniawi, tetapi lebih pada sikap hati yang tidak terlalu terikat dan menganggap dunia sebagai tujuan utama. Dengan zuhud, kita akan lebih fokus pada hal-hal yang abadi, yaitu kehidupan akhirat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *