Naskah Kuno Karya Ulama Dipamerkan di Surabaya

Pemeran manuskrip Warisan Intelektual dan Kontribusi Ulama Indonesia terhadap Peradaban Islam dan Perdamaian Dunia’ ini digelar di Masjid Al Akbar Surabaya
Pemeran manuskrip Warisan Intelektual dan Kontribusi Ulama Indonesia terhadap Peradaban Islam dan Perdamaian Dunia’ ini digelar di Masjid Al Akbar Surabaya (Dok.Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Prov. Jawa Timur)

SERAMBIMUSLIM.COM, Surabaya – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur dengan Komunitas Nahdlatut Turots menyelenggarakan pameran ‘Warisan Intelektual dan Kontribusi Ulama Indonesia terhadap Peradaban Islam dan Perdamaian Dunia’ ini digelar di Masjid Al Akbar Surabaya (MAS) berlangsung pada 21-22 Desember 2023. Gubernur Khofifah menyampaikan, “Dari pameran ini kita bisa memahami betapa ulama-ulama Jawa Timur dan Indonesia pada umumnya memiliki kedalaman ilmu yang luar biasa.”

Pameran ini menampilkan naskah kuno karya sembilan ulama Indonesia, yang mayoritas berasal dari Jawa Timur. Nama-nama besar seperti Syaikhona Kholil Bangkalan, Hidratussyeikh Hasyim Asyari, Syekh Nawawi Al Bantani, dan Syaikh Mahfudz At Tarmasi terpampang dengan megah.

K.H Soleh Darat, K.H Ahmad Rifai Kalisalak, K.H Fadholi Senori, K.H Maskumambang, dan Syekh Ihsan Jampes juga turut meramaikan daftar ulama besar yang diwakili dalam pameran ini.

Dalam pameran naskah karya ulama-ulama Indonesia, dapat terlihat penggunaan huruf Jawa pada sebagian besar tulisan. Naskah tertua yang dipajang berasal dari abad ke-15, ditulis dengan indah di atas daun lontar. Sementara itu, sebagian besar naskah lainnya ditorehkan di atas serat tanaman Broussonetia papyrifera, atau yang lebih dikenal dengan kertas daluang.

Sebagai informasi, pameran serupa sebelumnya pernah diadakan oleh Gubernur Khofifah di Riyadh, Arab Saudi, selama empat hari pada 26-28 November 2022. Menurutnya, beberapa kitab yang ditulis oleh ulama Indonesia masih menjadi koleksi utama ilmuwan di luar negeri.

“Kitab-kitab karya Syekh Nawawi Al Bantani asal Banten, misalnya, tergolong sangat populer di negara-negara kawasan Timur Tengah,” ujarnya. Gubernur Khofifah juga menekankan bahwa beberapa kitab karya Syaikh Mahfudz At Tarmazi asal Pacitan, Jawa Timur, bahkan dipakai sebagai kurikulum di Perguruan Tinggi tingkat Strata 3 di negara-negara Timur Tengah.

“Kalau naskah-naskah kuno ini terus digali dan dikuatkan oleh ulama-ulama kita, rata-rata pemikirannya moderat. Maka pemikirannya bisa membangun seiring dengan pertumbuhan budaya setempat,” tambahnya.