Bhumandala Nawasana 2024 Diberikan kepada Kemenag

Kementerian Agama Raih Penghargaan Bhumandala Nawasena 2024 (int)

Serambimuslim.com– Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag) baru-baru ini berhasil meraih penghargaan bergengsi Bhumandala Nawasana pada kategori Pendatang Baru Terbaik Tahun 2024 dari Badan Informasi Geospasial (BIG).

Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi terhadap komitmen dan upaya Kemenag dalam menyelenggarakan publikasi informasi serta data geospasial yang terintegrasi dengan sistem Satu Peta yang telah dimulai sejak tahun 2023.

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Kepala Badan Informasi Geospasial, Muh. Aris Marfai, kepada Menteri Agama yang diwakili oleh Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi, Akhmad Fauzin.

Acara penyerahan penghargaan ini berlangsung di Studio 1 Metro TV, Jakarta, pada tanggal 4 Oktober 2024.

Penganugerahan Bhumandala Nawasana memiliki makna yang sangat dalam. Dalam bahasa Sansekerta, kata “Nawasena” mengandung arti “masa depan yang cerah”.

Aris Marfai, selaku Kepala BIG, menjelaskan bahwa penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi yang luar biasa terhadap Kementerian Agama yang telah berhasil menyelenggarakan dan mempublikasikan informasi geospasial di lingkungan internal Kemenag.

Data dan informasi yang diterbitkan oleh Kemenag berkontribusi besar terhadap penyebaran peta geospasial yang akurat, yang sangat diperlukan dalam mendukung kebijakan pembangunan nasional.

Satu Peta sendiri adalah suatu program yang bertujuan untuk menciptakan satu standar, satu referensi, dan satu basis data geospasial yang terintegrasi di seluruh Indonesia.

Program ini diharapkan dapat menyelesaikan tantangan besar terkait penyelarasan dan pemanfaatan data geospasial yang seringkali terfragmentasi antar instansi pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah.

Melalui implementasi Satu Peta, pemerintah berupaya meningkatkan efektivitas penggunaan data geospasial untuk berbagai kebutuhan pembangunan, mulai dari perencanaan hingga evaluasi kebijakan.

Pada kesempatan yang sama, hadir pula Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, yang memberikan arahan dan penekanan mengenai pentingnya informasi geospasial dalam mendukung pembangunan nasional.

Menurutnya, pemanfaatan data geospasial yang tepat sangat krusial dalam mempercepat pembangunan yang berbasis pada data yang akurat dan terpercaya.

Airlangga berharap agar penghargaan ini dapat memotivasi Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah lainnya untuk terus berinovasi dalam memanfaatkan data geospasial demi terwujudnya pembangunan yang lebih baik di masa depan.

Airlangga Hartarto juga menyampaikan bahwa pada tahun 2025, Indonesia diharapkan dapat tumbuh lebih stabil dengan tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi.

Pemerintah menargetkan untuk keluar dari status negara berpendapatan menengah (middle income trap) dan mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, yang diproyeksikan dapat mencapai angka delapan persen dalam periode 2024-2029.

Oleh karena itu, penting bagi seluruh elemen pemerintah untuk memastikan bahwa kebijakan dan program yang dijalankan didukung oleh data yang valid dan terkini, salah satunya dengan memanfaatkan sistem Satu Peta.

Kebijakan Satu Peta ini bertujuan untuk menciptakan satu standar dan referensi geospasial yang terintegrasi di seluruh Indonesia.

Dengan adanya satu basis data geospasial yang terpadu, diharapkan berbagai sektor pembangunan—seperti infrastruktur, pertanian, dan lingkungan—dapat berjalan lebih terarah dan efisien.

Airlangga berharap agar seluruh kementerian dan lembaga negara, serta pemerintah daerah, bisa bersama-sama memastikan integrasi data geospasial yang mendukung pembangunan nasional.

Penganugerahan Bhumandala Nawasana yang ke-10 ini dihadiri oleh sejumlah menteri, pejabat eselon I dan II Kementerian/Lembaga, serta para kepala daerah.

Acara ini juga menjadi ajang untuk mempererat kerjasama antar lembaga pemerintah dalam mendukung visi besar pembangunan Indonesia yang berkelanjutan dan berbasis data.

Keberhasilan Kementerian Agama dalam meraih penghargaan ini tentu menjadi bukti bahwa komitmen pemerintah dalam memperkuat infrastruktur data geospasial semakin menguat, dan semakin banyak kementerian dan lembaga yang menyadari pentingnya peran data geospasial dalam pencapaian tujuan pembangunan nasional.

Dengan penghargaan ini, Kementerian Agama telah menunjukkan langkah positif dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang lebih transparan, efisien, dan berbasis pada data yang dapat diakses dan dimanfaatkan secara optimal.

Diharapkan, pencapaian ini menjadi inspirasi bagi kementerian dan lembaga lainnya untuk lebih giat dalam mengembangkan dan menyebarkan informasi geospasial demi tercapainya pembangunan yang lebih merata di seluruh penjuru Indonesia.