Menag Ingatkan Toleransi pada Penerima Beasiswa LPDP

Menag, Nasaruddin Umar. (Foto : Kemenag)

SerambiMuslim.com– Menteri Agama Republik Indonesia, Nasaruddin Umar, memberikan pesan penting kepada para penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dalam acara Persiapan Keberangkatan (PK) yang berlangsung pada Rabu, 8 Januari 2025 di Jakarta.

Acara ini bertujuan untuk mempersiapkan para penerima beasiswa yang akan melanjutkan studi di berbagai perguruan tinggi ternama di luar negeri.

Dalam kesempatan tersebut, Menag Nasaruddin mengingatkan pentingnya menjaga kerukunan dan toleransi sebagai salah satu nilai utama yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.

Menurut Menag, Indonesia adalah bangsa yang sangat plural dan kaya akan keberagaman. Keberagaman ini terlihat jelas dalam berbagai aspek kehidupan, seperti bahasa, agama, adat istiadat, budaya, bahkan dalam aspek geografis yang sangat luas.

Indonesia adalah negara yang memiliki segala jenis keragaman yang menjadikannya unik di mata dunia.

Namun, menurut Nasaruddin, meskipun Indonesia memiliki begitu banyak perbedaan, hal tersebut justru menjadi kekuatan yang luar biasa bagi bangsa ini.

Bagi Nasaruddin, nilai jual Indonesia yang paling berharga bukanlah mineral atau sumber daya alam, melainkan kerukunan antar agama, budaya, dan etnis yang ada di dalamnya.

“Kerukunan harus dirawat, Indonesia ini lukisan Tuhan. Jangan ada yang ingin mengacak-acak lukisan Tuhan. Toleransi sejati itu konsepnya di sana dan di sini itu boleh berbeda, tapi saling cinta satu sama lain. Saya ingin menancapkan rasa bangga sebagai orang Indonesia,” ujar Menag dengan penuh semangat.

Pesan ini sangat penting untuk ditekankan kepada generasi muda Indonesia, terutama mereka yang akan belajar di luar negeri, untuk tetap menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi dan saling menghargai.

Menag Nasaruddin juga menekankan kepada seluruh penerima beasiswa LPDP untuk selalu menjaga sikap yang baik dan penuh rasa hormat kepada sesama, khususnya saat berada di luar negeri.

Beliau menegaskan bahwa pada dasarnya, semua manusia adalah sama dan harus saling menghormati, tanpa memandang latar belakang mereka.

“Di sini, kita tidak boleh membeda-bedakan. Kita semua sama. Ke depan, dalam pengembangan dunia pendidikan, kita akan merintis kurikulum berbasis cinta,” tambahnya.

Dengan kurikulum berbasis cinta ini, Menag berharap para penerima beasiswa tidak hanya meraih kesuksesan akademik, tetapi juga menjadi pribadi yang memiliki empati, rasa hormat, dan cinta kasih terhadap sesama.

Dalam sambutannya, Menag Nasaruddin juga mengingatkan bahwa Indonesia telah berhasil membuktikan kepada dunia bahwa prediksi-prediksi negatif terhadap masa depan negara ini ternyata tidak terbukti.

Sebelumnya, Indonesia sempat diprediksi akan mengalami kehancuran, perpecahan, atau konflik besar pada tahun 1998, 2012, 2018, dan 2020.

Namun, kenyataannya, Indonesia justru semakin hari semakin kompak, berkembang, dan kuat, bahkan menjadi sorotan dunia internasional.

“Kita harus jaga ini. Pemerintahan Prabowo sudah dilirik dunia. Program Indonesia memberikan makan gratis kepada anak-anak Indonesia. Mata dunia terpana ke Indonesia,” kata Nasaruddin dengan bangga.

Ini menunjukkan bahwa Indonesia, meskipun menghadapi banyak tantangan, mampu menunjukkan ketahanan dan persatuan yang luar biasa, bahkan mendapatkan pengakuan dunia atas kebijakan-kebijakan yang mendukung kesejahteraan rakyat, seperti program pemberian makan bergizi gratis untuk anak-anak Indonesia. Kebijakan ini semakin memperkuat posisi Indonesia di mata dunia internasional.

Sementara itu, Direktur Utama LPDP, Andin Hadianto, juga memberikan ucapan terima kasih kepada Menteri Agama atas kesediaannya untuk hadir dan memberikan pesan berharga kepada para penerima beasiswa.

Andin menyampaikan bahwa tagline “Merah Putih, Aku Pergi untuk Kembali” yang diusung oleh LPDP mengandung makna yang sangat dalam.

Tagline ini menggambarkan semangat para penerima beasiswa untuk tidak hanya meraih ilmu pengetahuan di luar negeri, tetapi juga kembali ke Indonesia untuk memberikan kontribusi positif bagi kemajuan bangsa, terutama dalam dunia pendidikan.

“Tagline ‘Merah Putih, Aku Pergi untuk Kembali’ mengandung makna sangat dalam. Sekembali ke Indonesia akan membawa pengaruh kebaikan untuk kebaikan bangsa, utamanya pada dunia pendidikan,” ungkap Andin.

Melalui program beasiswa LPDP ini, para penerima beasiswa diharapkan tidak hanya menjadi individu yang sukses di bidang akademik, tetapi juga membawa dampak positif bagi Indonesia, baik melalui pengetahuan yang mereka peroleh maupun melalui kontribusi mereka terhadap pengembangan masyarakat dan pendidikan di tanah air.

Menag Nasaruddin dan Andin Hadianto berharap agar seluruh penerima beasiswa LPDP dapat menjaga nama baik Indonesia dan membawa nilai-nilai positif yang telah diterapkan di tanah air.

Mereka diharapkan dapat menjadi duta bagi Indonesia yang tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga memiliki karakter yang kuat, berbudi luhur, serta mampu mempererat hubungan antar negara melalui rasa saling menghormati dan toleransi.

Sebagai generasi penerus bangsa, mereka diharapkan dapat berkontribusi dalam mewujudkan Indonesia yang lebih maju, adil, dan sejahtera di masa depan.