Salah al-Bardawil, Tokoh Hamas dan Cendekia Palestina Tewas

Salah al-Bardawil dikenal sebagai pemimpin biro politik Hamas yang jago sastra Palestina. (Doc : Int).

SerambiMuslim.com– Kelompok pejuang Palestina, Hamas, pada Selasa (tanggal belum dipastikan dalam rilis asli), mengeluarkan pernyataan resmi yang mengonfirmasi kematian salah satu tokoh seniornya, Salah al-Bardawil. Ia dilaporkan tewas bersama istrinya dalam sebuah serangan udara Israel yang menargetkan tenda pengungsi di kawasan al-Mawasi, sebelah barat Khan Younis, Jalur Gaza.

Hamas menggambarkan kematian al-Bardawil sebagai bagian dari “operasi pembunuhan Zionis yang berbahaya”, menyusul rentetan serangan yang dilakukan militer Israel sejak pecahnya perang Gaza terbaru pada Oktober 2023.

Simbol Kejujuran dalam Perjuangan

Dalam pernyataan resminya, Hamas menyebut al-Bardawil sebagai “suar kerja politik, media, dan nasional, serta simbol kejujuran, keteguhan, dan pengorbanan.” Kelompok tersebut menambahkan bahwa “ia tidak pernah gagal dalam menjalankan tugas, mengambil sikap, atau mengabdi pada tujuan.”

“Pembunuhannya terjadi sebagai bagian dari serangkaian pembantaian brutal yang dilakukan musuh terhadap rakyat kami yang setia di Jalur Gaza,” demikian lanjut pernyataan Hamas.

Latar Belakang Intelektual dan Karier Akademik

Salah al-Bardawil lahir pada 24 Agustus 1959 di kamp pengungsi Khan Younis, Jalur Gaza. Ia menempuh pendidikan tinggi di Mesir, dengan fokus pada studi bahasa Arab dan sastra. Gelar doktor dalam bidang sastra Palestina diperolehnya pada tahun 2001.

Pada dekade 1990-an, al-Bardawil aktif mengajar sebagai guru di sekolah-sekolah pemerintah dan menjadi dosen di Universitas Islam Gaza. Ia juga sempat menjabat sebagai pemimpin redaksi surat kabar Al-Risala, yang merupakan salah satu corong media Hamas, dari tahun 1997 hingga 2001.

Bergabung dengan Hamas Sejak Awal

Menurut laporan Jaringan Berita Quds, al-Bardawil telah bergabung dengan Hamas sejak pendiriannya pada akhir tahun 1987, menyusul pecahnya Intifada Pertama. Pada 1993, ia ditangkap oleh pasukan Israel dan ditahan selama lebih dari 70 hari di penjara Gaza dan Ashkelon.

Karier politiknya mencuat setelah terpilih menjadi anggota Dewan Legislatif Palestina melalui Blok Perubahan dan Reformasi yang berafiliasi dengan Hamas dalam pemilu legislatif tahun 2006. Selain menjadi anggota dewan, ia juga dikenal sebagai juru bicara Hamas untuk media Arab serta penulis aktif dalam isu-isu Palestina melalui artikel dan makalah ilmiah di media lokal dan regional.

Pada tahun 2021, Salah al-Bardawil terpilih sebagai anggota Biro Politik Hamas, posisi strategis dalam struktur organisasi kelompok tersebut.

Kehidupan Pribadi dan Kematian Tragis

Al-Bardawil diketahui memiliki delapan anak—tiga putra dan lima putri. Istrinya turut menjadi korban dalam serangan udara Israel yang menewaskannya. Serangan tersebut menambah panjang daftar tokoh senior Hamas yang gugur dalam konflik berkepanjangan di Jalur Gaza.