Syarat, Rukun dan Urutan Tata Cara Haji

SerambiMuslim.com — Haji merupakan ibadah dari rukun Islam yang kelima. Ibadah haji menjadi penyempurna terhadap empat rukun Islam sebelumnya.

Dalam agama Islam menunaikan ibadah haji hukumnya wajib bagi yang mampu yang berarti wajib bagi seseorang yang memiliki kemampuan untuk mengerjakannya.

Menunaikan ibadah haji harus memperhatikan sejumlah ketentuan syarat, rukun hingga urutan tata cara dalam pelaksanaannya. Lantas, apa saja syarat, rukun dan tata cara ibadah haji?

Syarat Wajib Haji
1. Beragama Islam
2. Baligh
3. Berakal
4. Merdeka
5. Memiliki bekal dan kendaraan
6. Aman dalam perjalanan
7. Perjalanan memungkinkan untuk dilakukan

Rukun Haji
1. Ihram disertai dengan niat
2. Wukuf di Arafah
3. Thawaf di Baitullah
4. Sa’i
5. Tahallul
6. Tertib

Urutan Tata Cara Haji
1. Memulai Ihram dari Miqat yang telah ditentukan
Miqat merupakan batas waktu dan tempat dilakukannya ibadah haji dan umrah. Miqat terbagi ke dalam dua jenis, yakni miqat zamani (batas waktu) dan miqat makani (batas tempat). Batas waktu berhaji adalah pada bulan Syawal, Zulkaidah, dan Zulhijah. Sementara itu, batas tempatnya tergantung dari kedatangan jemaah haji.

Dalam menunaikan ihram terdapat sejumlah urutan yang harus diperhatikan oleh jemaah haji yakni sebagai berikut:
· Mandi sunnah
· Wudhu
· Menggunakan pakaian ihram
· Menunaikan shalat sunnah ihram
· Mengucapkan niat haji
· Berangkat menuju arafah dengan membaca talbiyah

2. Wukuf di Arafah pada Tanggal 9 Zulhijah
Wukuf di Arafah ditunaikan pada tanggal 9 Zulhijah hingga matahari terbit pada tanggal 10 Zulhijah atau ketika Hari Raya Idul Adha. Selama melakukan wukuf, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak berdoa. Selain itu, juga terdapat sejumlah amalan yang dapat dikerjakan di antaranya sebagai berikut:
· Mengerjakan shalat Zuhur dan Ashar dengan cara jama qasar taqdim
· Mendengarkan khutbah wukuf
· Memperbanyak zikir
· Membaca Al-Quran
· Mengerjakan shalat Maghrib dan Isya dengan cara jama qashar taqdim

3. Menginap di Muzdalifah
Seusai melakukan wukuf di Arafah maka jemaah haji akan melakukan perjalanan dari Arafah untuk menuju ke Mina. Namun, jemaah haji akan singgah sebentar di Muzdalifah untuk mabit hingga terbit fajar. Berdasarkan fatwa dari MUI, mabit di Muzdalifah hukumnya wajib dan apabila meninggalkannya maka harus membayarnya, kecuali bagi petugas dengan uzur tertentu. Selain itu, jemaah haji juga disunnahkan untuk mengambil kerikil untuk lempar jumrah di Muzdalifah. Amalan yang dapat ditunaikan oleh umat Islam adalah sebagai berikut :
· Membaca talbiyah
· Berzikir, beristighfar, dan berdoa
· Membaca AL-Quran
· Mencari kerikil

4. Lempar Jumrah
Prosesi lempar jumrah adalah setelah matahari mulai menyingsing atau siang hari pada tanggal 10 Zulhijah dengan 7 butir kerikil yang dilemparkan ke sebuah tugu batu yang berada di Bukit Aqabah di Mina. Seusai melakukan lempar jumrah, maka jemaah haji dapat untuk menyembelih hewan kurban.

5. Tahallul
Tahalul merupakan bentuk pelepasan diri dari ihram haji setelah selesai menunaikan sejumlah amalan selama haji. Tahalul terbagi menjadi dua, pertama dilakukan seusai melempar jumrah aqabah dengan cara mencukur sekurangnya tiga helai rambut. Setelah itu, jemaah haji akan melakukan tawaf ifadah dan dapat langsung ke Makkah untuk melakukan sejumlah amalan yakni sebagai berikut:
· Melewati pintu Babussalam ketika masuk ke Masjidil Haram
· Membaca talbiyah ketika mengerjakan tawaf ifadah
· Mencium Hajar Aswad setelah tawaf
· Mengerjakan shalat sunnah di dekat makam Nabi Ibrahim
· Berdoa di Multazam
· Mengerjakan shalat sunnah di Hijir Ismail
· Mengerjakan sa’i

Selanjutnya setelah mengerjakan sa’i, maka akan dilakukan tahallul kedua dengan cara menggunting sekurangnya tiga helai rambut. Seusai itu umat Islam diperbolehkan untuk mengerjakan semua larangan selama ihram termasuk untuk berhubungan suami istri.

6. Menginap di Mina
Jemaah haji akan kembali menuju ke Mina setelah mengerjakan rangkaian tahallul kedua. Mabit ini dilakukan di hari Tasyrik tepatnya pada tanggal 11,12, dan 13 Zulhijjah. Setelah matahari tergelincir pada hari Tasyrik, maka jemaah haji akan melempar tiga jumrah yang masing-masingnya terdiri dari tujuh kali. Ketiga jumrah tersebut adalah jumrah ula, wusta, dan aqabah. Setelah itu, jemaah haji dapat kembali menuju Makkah dan seluruh rangkaian ibadah haji telah selesai.

7. Tawaf Wada
Rangkaian ibadah haji akan ditutup dengan tawaf wada sebelum jemaah haji kembali ke kampung halaman atau menuju ke Madinah untuk ziarah makam Nabi Muhammad SAW.