serambimuslim.com– Berdoa adalah salah satu bentuk ibadah penting dalam Islam, dan doa perjalanan merupakan salah satu doa yang sangat dianjurkan.
Umat Islam diajarkan untuk memulai segala aktivitasnya dengan doa, baik saat memulai pekerjaan, belajar, maupun saat melakukan perjalanan.
Bagi yang hendak bepergian, Rasulullah saw mengajarkan doa perjalanan sebagai bentuk permohonan perlindungan kepada Allah Swt agar selamat dan terlindungi dari segala marabahaya selama di jalan.
Mengapa Doa Perjalanan Penting?
Doa perjalanan tidak hanya sekadar formalitas, tetapi memiliki makna mendalam. Setiap perjalanan, baik jarak dekat maupun jauh, memiliki risiko dan tantangan tersendiri.
Dengan berdoa, seseorang tidak hanya memohon keselamatan fisik, tetapi juga memohon ketenangan hati dan perlindungan dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Doa ini juga mengingatkan bahwa setiap langkah yang kita ambil selalu dalam pengawasan Allah Swt., dan kita bergantung sepenuhnya kepada-Nya.
Berdoa saat memulai perjalanan akan membuat kita lebih tenang, mantap, dan lebih fokus karena telah menyerahkan urusan keselamatan kepada Sang Pencipta.
Doa Perjalanan: Dibaca Sejak Keberangkatan Hingga Kembali
Doa perjalanan dibaca sejak awal perjalanan, baik saat hendak menaiki kendaraan atau mulai berjalan kaki. Rasulullah saw mengajarkan bahwa doa tersebut dapat dibaca setiap kali seseorang akan memulai perjalanan hingga sampai di tujuan dan bahkan ketika kembali ke rumah.
Dengan doa ini, perjalanan diharapkan akan lebih aman, terhindar dari bahaya, dan dilindungi dari gangguan.
Ketenangan yang diperoleh dari membaca doa membuat pelaku perjalanan menjadi lebih fokus dan memiliki keyakinan bahwa Allah Swt senantiasa bersama mereka sepanjang perjalanan.
Tidak hanya untuk perjalanan besar seperti bepergian ke luar kota, tetapi doa ini juga baik dibaca untuk perjalanan sehari-hari, misalnya saat berangkat bekerja atau menuju ke tempat belajar.
Doa Perjalanan Bukan Hanya untuk Berkendara
Meskipun sering kali doa perjalanan dibaca saat berkendara, sebenarnya doa ini bisa dibaca kapan saja seseorang hendak bepergian, bahkan saat berjalan kaki.
Selain itu, doa perjalanan sangat bermanfaat saat melakukan perjalanan mudik atau pulang kampung yang mungkin memakan waktu panjang dan memerlukan perlindungan lebih intensif.
Bacaan Doa Perjalanan
Doa perjalanan terdiri dari versi pendek dan versi panjang. Keduanya memiliki makna yang mendalam dan mengandung pujian serta pengakuan akan kebesaran Allah Swt.
Doa Perjalanan Versi Pendek:
Berikut adalah bacaan doa perjalanan versi pendek yang diajarkan oleh Rasulullah saw.
Doa ini dapat dibaca ketika hendak memulai perjalanan:
اَللَّهُ أَكْبَرُ، اَللَّهُ أَكْبَرُ، اَللَّهُ أَكْبَرُ، (سُبْحَانَ الَّذِيْ سَخَّرَ لَنَا هَـٰذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِيْنَ. وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُوْنَ)
Allaahu akbar (3x), (subhaanal-ladzii sakh-khoro lanaa haadzaa wa maa kunnaa lahu muqriniin).
Artinya: “Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Maha Suci Tuhan yang menundukkan kendaraan ini untuk kami, padahal sebelumnya kami tidak mampu menguasainya. Dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami (di hari Kiamat).”
Doa ini merupakan bentuk pengakuan bahwa segala kekuatan yang kita miliki berasal dari Allah Swt.
Kendaraan atau sarana transportasi yang kita gunakan adalah nikmat dari-Nya, dan hanya atas izin Allah Swt kita dapat menguasainya.
Dengan membaca doa ini, kita diingatkan bahwa kehidupan adalah perjalanan sementara dan akan kembali kepada-Nya.
Doa Perjalanan Versi Panjang:
Selain doa pendek, Rasulullah saw juga mengajarkan doa perjalanan versi panjang. Doa ini memiliki makna yang lebih dalam, termasuk memohon ampunan kepada Allah atas dosa-dosa yang pernah diperbuat.
بِسْمِ اللَّهِ، اَلْحَمْدُ لِلَّهِ (سُبْحَانَ الَّذِيْ سَخَّرَ لَنَا هَاذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِيْنَ. وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُوْنَ) اَلْحَمْدُ لِلَّهِ، اَلْحَمْدُ لِلَّهِ، اَلْحَمْدُ لِلَّهِ، اَللَّهُ أَكْبَرُ، اَللَّهُ أَكْبَرُ، اَللَّهُ أَكْبَرُ، سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ إِنِّيْ ظَلَمْتُ نَفْسِيْ فَاغْفِرْ لِيْ، فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ
Bismillaah, alhamdulillaah, (subhaanal-ladzii sakh-khoro lanaa haadzaa wa maa kunnaa lahu muqriniin. Wa innaa ilaa robbinaa lamunqolibuun), alhamdulillaah (3x), allaahu akbar (3x), subhaanakallaahumma innii zholamtu nafsii faghfir lii, fa-innahu laa yaghfirudz-dzunuuba illaa anta.
Artinya: “Dengan nama Allah, segala puji bagi Allah, (Maha Suci Tuhan yang menundukkan kendaraan ini untuk kami, padahal sebelumnya kami tidak mampu menguasainya. Dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami). Segala puji bagi Allah (3x), Allah Maha Besar (3x), Maha Suci Engkau ya Allah, sesungguhnya aku menganiaya diriku, maka ampunilah aku. Sesungguhnya tidak ada yang mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau.”
Doa ini lebih lengkap dengan ungkapan syukur dan pujian kepada Allah. Setelah itu, terdapat permohonan ampun kepada Allah atas segala dosa yang telah dilakukan, menandakan kesadaran akan kesalahan dan keinginan untuk memperbaiki diri.