SERAMBIMUSLIM.COM – Pendakwah muda, Habib Husein Ja’far Al Hadar, memberikan pandangannya mengenai perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang hukum mengucapkan selamat Natal bagi umat Muslim. Ia mencatat bahwa beberapa ulama membolehkannya, sementara yang lain mengharamkannya, masing-masing dengan dalilnya sendiri.
“Dalam pandangan saya, cenderung membolehkan untuk mengucapkan selamat Natal kepada umat Kristiani,” ujar Habib Ja’far dalam tayangan YouTube Salaam Indonesia pada Ahad (24/12/2023).
Habib Ja’far kemudian menjabarkan beberapa alasan mengapa ia lebih mendukung pandangan yang membolehkan mengucapkan selamat Natal. Pertama, ia merujuk pada dasar-dasar agama.
“Misalnya, salah satunya menurut Al-Qur’an, ketika kita membuka surah Maryam, ditemukan ayat yang menyatakan selamat atas kelahiran Nabiyullah Isya, salah satu nabi dalam keyakinan kita,” paparnya.
Alasan kedua yang disampaikan adalah hadis nabi. Habib Ja’far mengutip hadis yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah berdiri menghormati ketika seorang Yahudi membawa jenazah sahabatnya melewati masjid.
“Nabi berhenti ketika khutbah, maju ke depan masjid, berdiri mengheningkan cipta, menghormati seorang Yahudi yang mati dan digotong pada saat itu,” jelasnya, mengutip hadis nabi.
Pada momen itu, seorang sahabat bertanya, “Bukankah mereka orang Yahudi?” Rasulullah menjawab, “Bukankah dia juga manusia? Maka kita harus menghormati dia sebagai sesama manusia.”
“Hal ini menunjukkan bahwa meskipun kita memiliki keyakinan berbeda dengan umat Kristiani, tidak ada masalah dengan landasan keyakinan kita bahwa Isya adalah nabi kita. Oleh karena itu, kita dapat mengucapkan selamat atas kelahiran Nabiyullah Isya, dan ini berarti kita diperbolehkan mengucapkan selamat Natal,” tambahnya.
Habib Ja’far menyampaikan bahwa sebagian besar ulama, termasuk di Indonesia seperti Prof Quraish Shihab dan Majelis Ulama Indonesia (MUI), tidak melarang umat Islam untuk mengucapkan selamat Natal. Di luar negeri, seperti yang disebutkannya, beberapa ulama Al-Azhar juga mengucapkan selamat Natal. Habib Ali Al-Jufri juga membolehkan dan akan mengucapkan selamat Natal.
Menurut pandangan Habib Ja’far, tujuan mengucapkan selamat Natal kepada umat Kristiani adalah untuk menjaga hubungan sosial dan meningkatkan harmoni antar umat manusia.
“Kita diingatkan oleh Allah untuk menjadi lebih baik dari umat agama lain. Jadi, ketika mereka mengucapkan selamat Idulfitri, kita juga seharusnya mengucapkan selamat Natal ketika mereka merayakannya,” katanya.
Habib Ja’far menyimpulkan bahwa hukum mengucapkan selamat Natal bagi seorang Muslim diperbolehkan, sesuai dengan pandangan sebagian ulama. Namun, ia menekankan bahwa hal ini tidak berarti mengimani Yesus sebagai Tuhan, melainkan menghormati Nabi Isya sebagai nabi. Baginya, mengucapkan selamat Natal adalah langkah positif untuk menjaga hubungan baik dengan umat beragama lain.