Ketampanan Nabi Muhammad Melebihi Nabi Yusuf

ilustrasi Nabi Muhammad (int)

Serambimuslim.com–  Dalam Sirah Nabawiyah, terdapat banyak sekali kisah yang menggambarkan kemuliaan dan keistimewaan Nabi Muhammad SAW, baik dari segi kepribadian, kepemimpinan, maupun ketampanan fisiknya.

Salah satu hal yang paling sering dibicarakan adalah ketampanan wajah Nabi Muhammad SAW, yang digambarkan melebihi ketampanan Nabi Yusuf AS.

Ketampanan Nabi Muhammad bukan hanya melampaui ketampanan fisik semata, namun juga meliputi keindahan akhlak dan seluruh sifat-sifat mulia yang melekat pada diri beliau.

Nabi Yusuf AS dikenal luas dalam sejarah dan Al-Quran sebagai sosok yang sangat tampan. Ketampanan Nabi Yusuf bahkan membuat banyak orang terpesona dan terlena, bahkan tanpa sadar berbuat hal yang tidak biasa.

Dalam kitab al-Mahabbah karya Imam Ghazali, dikisahkan tentang bagaimana penduduk Mesir pada masa Nabi Yusuf mengalami kelaparan hebat.

Selama empat bulan mereka hidup tanpa makanan. Namun, mereka tidak merasakan kelaparan tersebut karena mereka cukup melihat wajah Nabi Yusuf.

Ketampanannya mampu membuat mereka melupakan rasa lapar mereka. Bahkan ada cerita yang lebih menggemparkan, yaitu ketika sekumpulan perempuan yang sedang melihat Nabi Yusuf tanpa sadar mengiris jari-jari mereka karena begitu takjub dengan ketampanan Nabi Yusuf yang luar biasa.

Namun, ketampanan Nabi Yusuf ini bukanlah satu-satunya ketampanan yang dimiliki oleh makhluk Allah. Ketampanan yang diberikan oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW jauh lebih besar dan lebih sempurna.

Ketampanan Nabi Muhammad SAW dianggap oleh para ulama sebagai ketampanan yang melampaui segala keindahan yang ada di dunia.

Hal ini dinyatakan dalam banyak riwayat dan juga tulisan para ulama besar, termasuk dalam kitab Muhammad Insanul Kamil karya Sayyid Muhammad bin Alwi al-Maliki.

Sayyid Muhammad bin Alwi menyebutkan bahwa ketampanan, keindahan, dan keelokan yang Allah turunkan ke dunia ini terbagi menjadi tiga bagian.

50 persen dari ketampanan tersebut diberikan kepada Nabi Muhammad SAW, 25 persen diberikan kepada Nabi Yusuf AS, dan sisanya, 25 persen lagi, dibagikan kepada seluruh alam semesta, termasuk keindahan alam, hewan, dan makhluk hidup lainnya.

Penting untuk dicatat bahwa baik Nabi Muhammad maupun Nabi Yusuf AS, keduanya memiliki ketampanan yang sangat luar biasa, baik dari segi fisik maupun akhlak.

Keduanya tidak hanya tampan secara lahiriah, tetapi juga memiliki kecantikan batin yang memancar dari setiap perilaku dan perkataan mereka.

Selain itu, keduanya juga diberikan perlindungan khusus oleh Allah SWT dalam bentuk hijab dari cahaya yang menjaga keindahan mereka dari fitnah. Namun, terdapat perbedaan signifikan antara keduanya dalam hal hijab ini.

Nabi Yusuf AS diberikan sepuluh hijab dari cahaya yang menjaga penampilannya selama hidupnya di dunia, sementara Nabi Muhammad SAW hanya diberikan satu hijab yang terbuka di dunia. Sisanya, sembilan hijab lainnya akan dibuka di surga kelak.

Sayyid Muhammad bin Alwi al-Maliki dalam karyanya menyebutkan bahwa jika semua hijab yang dimiliki Nabi Muhammad SAW dibuka di dunia, umat manusia tidak akan mampu menahan takjub dan kekaguman mereka.

Bahkan, umat manusia akan terpesona begitu dalam hingga bisa saja mengoyak-ngoyak jantung mereka karena tak kuasa menahan rasa kagum terhadap keindahan dan ketampanan Nabi Muhammad SAW.

Inilah sebabnya, Allah hanya mengizinkan sebagian dari ketampanan dan keindahan Nabi Muhammad untuk dilihat di dunia, sementara sisanya akan ditunjukkan kepada umatnya kelak di surga.

Tidak hanya ketampanan fisiknya yang menjadi daya tarik, tetapi akhlak dan karakter Nabi Muhammad SAW yang mulia juga menjadi contoh bagi umat manusia.

Beliau dikenal sebagai sosok yang penuh kasih sayang, jujur, sabar, dan penyabar, yang tidak hanya menarik hati umat Islam, tetapi juga orang-orang di luar agama Islam.

Akhlak Nabi Muhammad SAW yang sempurna ini merupakan cerminan dari keindahan yang lebih dalam, yang tidak hanya terlihat oleh mata manusia, tetapi juga dirasakan dalam hati.

Dalam tradisi Islam, memperhatikan sifat-sifat dan keteladanan Nabi Muhammad SAW adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Ketampanan Nabi Muhammad, baik lahir maupun batin, menjadi simbol dari kebaikan yang sempurna yang bisa dicontohkan dalam kehidupan sehari-hari.

Beliau tidak hanya diakui ketampanannya oleh umat Muslim, tetapi juga dihormati oleh semua umat manusia yang mengakui kemuliaan akhlak dan perjuangan beliau.

Keindahan Nabi Muhammad SAW, baik dari segi fisik maupun akhlak, mengajarkan kepada umat manusia tentang pentingnya memelihara kecantikan dan keindahan dalam hidup, baik itu dalam penampilan lahiriah maupun dalam perilaku dan akhlak.

Keteladanan Nabi Muhammad SAW menunjukkan bahwa sejatinya keindahan yang paling utama adalah keindahan hati dan akhlak yang terjaga dengan baik, yang mampu memberi manfaat bagi umat manusia dan alam semesta secara keseluruhan.

Dengan demikian, ketampanan Nabi Muhammad SAW melebihi segala bentuk keindahan yang ada di dunia ini, baik yang terlihat oleh mata maupun yang dapat dirasakan oleh hati.

Beliau adalah sosok yang sempurna, yang menginspirasi umat manusia untuk meneladani akhlak, ketampanan, dan keindahan yang beliau miliki dalam hidup mereka. wallahua’lam bissawaf