Melihat Pandangan Islam Tentang Kucing

SerambiMuslim.com — Dalam Islam, kucing merupakan hewan yang populer, berbagai riwayat, Rasulullah SAW bahkan memiliki dan sangat menyayangi kucing.

Kucing juga termasuk hewan yang jauh dari najis. Hal ini membuat hewan satu ini dihargai dalam tradisi Islam. Kucing hadir dalam berbagai perjalanan peradaban Islam. Hingga kini kucing menjadi hewan yang dikasihi umat Islam.

Dalam tradisi Islam, kucing dikagumi karena kebersihannya. Mereka dianggap bersih secara ritual, dan dengan demikian diizinkan masuk ke rumah dan bahkan masjid, termasuk Masjid al-Haram.

Bersihnya kucing juga tertuang dalam hadis. Hadis ini menjelaskan tentang kesucian kucing sebagai hewan peliharaan.

“Kucing itu tidaklah najis. Sesungguhnya kucing merupakan hewan yang sering kita jumpai dan berada di sekeliling kita.” (HR. Tirmidzi).

Mengutip laman keislaman NU Online, Kecintaan Abu Hurairah pada kucing ini menjadi dalil diperbolehkannya merawat dan menyayangi binatang piaraan, khususnya kucing. Bahkan Imam Ibnu Hajar al-Haitami berkata:

“Dianjurkan memuliakan  (merawat dengan sungguh) kucing. Dan wajib bagi pemiliknya memberikan makan kepadanya jikalau kucing itu tidak bisa mencari makan sendiri (Ibnu Hajar al-Haitami, Al-Fatawa al-Fiqhiyyah al-Kubra, [Al-Maktabah al-Islamiyah], juz 4, hlm. 240)

Bahkan Rasulullah pernah berkisah tentang seseorang yang memelihara kucing tapi tidak memberinya makan sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar:

“Ada seorang wanita disiksa karena masalah kucing yang ia kurung sampai mati kelaparan, sehingga menjadikan wanita tersebut masuk neraka. Kepada wanita itu, dikatakan ‘Kamu tidak memberinya makan, kamu juga tidak memberinya minum saat kau kurung dia, tidak pula kamu lepaskan sehingga dia bisa makan serangga. (Muttafaq alaih).

Dari sini jelas bahwa memelihara binatang apapun, termasuk kucing yang harus diperhatikan adalah perawatannya, perlakuan kepadanya seperti menyayangi dan menyediakan keperluannya. Sebab tidak jarang yang memelihara kucing hanya untuk kesenangan sesaat belaka yang ujung-ujungnya bosan menelantarkan hingga akhirnya kucing menjadi sengsara dan menderita