Mendidik Anak: Tanggung Jawab Keluarga dalam Islam

peran orang tua dalam mendukung pendidikan anak menurut islam (int)

Serambimuslim.com– Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan anggota keluarga lainnya yang tinggal bersama dalam satu atap, saling bergantung satu sama lain.

Keluarga merupakan fondasi dasar dalam pembentukan individu yang nantinya akan berkontribusi pada masyarakat lebih luas.

Dalam kehidupan berumah tangga, individu sebagai makhluk sosial memiliki fitrah untuk membentuk keluarga.

Fungsi utama keluarga tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan fisik, tetapi juga untuk mendidik dan membina anak-anaknya agar menjadi pribadi yang baik, yang kelak memberikan dampak positif bagi kesuksesan masa depan mereka.

Menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), keluarga memiliki beberapa fungsi penting, antara lain:

  1. fungsi agama, yaitu menjadi tempat mengajarkan dan mempraktikkan nilai-nilai agama
  2. fungsi kasih sayang, yang menciptakan ikatan emosional yang mendalam antara anggota keluarga
  3. fungsi perlindungan, tempat anak merasa aman dan terlindungi
  4. fungsi sosial budaya, yang mengajarkan norma dan nilai budaya
  5. fungsi reproduksi, dalam artian menciptakan generasi penerus
  6. fungsi sosial dan pendidikan, yang berperan dalam mendidik anak
  7. fungsi ekonomi, yang mencakup pemenuhan kebutuhan hidup keluarga
  8. fungsi pembinaan lingkungan, yang membantu menciptakan lingkungan sosial yang positif.

Sebagai umat Islam, Al-Qur’an adalah pedoman hidup utama yang menjadi solusi bagi berbagai permasalahan kehidupan, termasuk dalam kehidupan keluarga dan masyarakat.

Al-Qur’an dengan jelas menjelaskan bagaimana peran orang tua dalam mendidik anak-anak mereka.

Beberapa ayat Al-Qur’an menggambarkan betapa pentingnya peran orang tua dalam keluarga.

Misalnya, dalam QS. Al-Ahzab ayat 21 disebutkan: “Sesungguhnya telah ada bagi kamu pada diri Rasulullah suri tauladan yang baik, bagi orang yang mengharap Allah dan hari kiamat, serta berzikir kepada Allah dengan banyak.” Ayat ini mengingatkan orang tua untuk menjadi panutan bagi anak-anaknya, sebagaimana Rasulullah SAW menjadi contoh terbaik dalam berbagai aspek kehidupan.

Selain itu, QS. An-Nisa ayat 135 juga menegaskan pentingnya orang tua menjadi penegak keadilan bagi keluarga, bahkan dalam situasi yang sulit sekalipun: “Wahai orang-orang yang beriman, jadilah penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah. Biarpun terhadap dirimu sendiri, atau ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin maka Allah lebih tahu kemaslahatannya.”

Orang tua diharapkan tidak hanya mendidik anak-anak dalam aspek moral dan spiritual, tetapi juga dalam keadilan dan keteguhan prinsip hidup.

Ayat lain, yaitu QS. At-Tahrim ayat 6, menggambarkan peran orang tua dalam memelihara keluarga agar terhindar dari keburukan dunia: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah diri kamu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia-manusia dan batu-batu.”

Ayat ini mengingatkan orang tua akan tanggung jawab besar mereka untuk menjaga keluarga, terutama anak-anak mereka, dari pengaruh buruk yang dapat menjerumuskan mereka ke dalam kesesatan.

Namun, seiring dengan perkembangan zaman, tantangan dalam kehidupan keluarga semakin kompleks.

Perubahan sosial yang dipicu oleh perkembangan teknologi dan informasi menyebabkan pergeseran cara berkomunikasi dan berinteraksi dalam keluarga.

Hal ini seringkali berdampak pada nilai-nilai keluarga yang semakin tergerus.

Di tengah arus perubahan ini, banyak keluarga yang mulai melupakan ajaran-ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari, sehingga karakter dan kualitas umat mulai menurun.

Agar kehidupan keluarga tetap sesuai dengan tuntunan Islam dan mampu memberikan dampak positif bagi generasi penerus, orang tua perlu memahami dan mengamalkan ajaran Al-Qur’an dengan konsisten.

Kehidupan keluarga yang ideal adalah yang tercipta dalam suasana sakinah (ketenangan), mawaddah (rasa cinta), dan rahmah (kasih sayang).

sebagaimana yang disebutkan dalam QS. Ar-Rum ayat 21: “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah Dia menciptakan untukmu pasangan-pasangan dari jenis kamu sendiri, agar kamu merasa tenang, damai, dan cinta kasih di antara kalian.”

Pemahaman ini harus menjadi dasar dalam mendidik anak, tidak hanya dalam pemenuhan kebutuhan lahiriah, tetapi juga batiniah, yakni moral dan spiritual.

Peran orang tua dalam mendidik anak tidak hanya terbatas pada pemberian nafkah fisik, tetapi juga pendidikan moral, keagamaan, dan kepribadian.

Orang tua harus memperkenalkan nilai-nilai Islam sejak dini kepada anak-anak mereka, seperti mengajarkan akidah yang lurus, cara beribadah yang benar, serta etika kehidupan sehari-hari yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.

Anak-anak harus dididik agar dapat mengamalkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan mereka, sehingga menjadi generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga baik akhlaknya.

Beberapa prinsip dasar dalam mendidik anak yang sesuai dengan ajaran Islam antara lain:

  1. Amanah mendidik anak – QS. Al-Anfal ayat 27-28 mengingatkan bahwa anak adalah amanah dari Allah yang harus dijaga dengan sebaik-baiknya.
  2. Tidak dibebani melampaui kemampuan – Allah tidak membebani seseorang melebihi kemampuannya (QS. Al-Baqarah ayat 233). Oleh karena itu, orang tua harus berusaha sebaik mungkin dalam mendidik anak tanpa merasa terbebani oleh tuntutan yang tidak realistis.
  3. Harus mendidik anak dengan baik – QS. Hud ayat 46 dan QS. Maryam ayat 59 mengingatkan bahwa anak yang tidak dididik dengan benar tidak akan memberi manfaat pada orang tuanya di masa depan.
  4. Mendidik anak sesuai fitrah – QS. Ar-Rum ayat 30 menegaskan bahwa setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, dan orang tua memiliki tanggung jawab untuk mengarahkan mereka menuju kebaikan.
  5. Mendidik anak sepanjang hidup – QS. Al-Hijr ayat 99 menunjukkan bahwa pendidikan anak tidak berhenti hanya pada masa kecil, tetapi harus berlanjut sepanjang hidup.

Dalam mendidik anak, orang tua perlu terus belajar dan mengembangkan diri, baik melalui pendidikan agama formal maupun mengikuti pengajian dan membaca buku-buku yang relevan.

Orang tua juga bisa memanfaatkan kemajuan teknologi dan media sosial untuk mengakses informasi yang berguna dalam mendidik anak.

Namun, yang terpenting adalah keikhlasan dan kesabaran, karena mendidik anak adalah amal jariyah yang pahalanya akan terus mengalir.

Al-Qur’an sebagai petunjuk hidup harus terus menjadi panduan dalam kehidupan keluarga.

Dalam menghadapi berbagai tantangan zaman, orang tua, keluarga, dan masyarakat harus bekerja sama untuk menjaga nilai-nilai agama dan budaya yang sesuai dengan syariat Islam.

Dengan demikian, anak-anak yang dilahirkan dalam keluarga Muslim akan tumbuh menjadi individu yang sholeh dan sholehah, berbakti kepada orang tua, agama, bangsa, dan negara, serta mampu menjalankan peran mereka dengan baik dalam masyarakat.