Menjaga Allah, Mendapatkan Pertolongan-Nya

Ilustrasi kehidupan. (int)

SerambiMuslim.com– Setiap manusia pasti akan menghadapi ujian dalam hidupnya, karena hidup di dunia ini tidaklah selamanya mudah.

Sebagaimana yang Allah SWT firmankan dalam surah Al-Baqarah ayat 286, “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.”

Artinya, setiap ujian yang kita hadapi pasti sesuai dengan kemampuan kita. Namun, sering kali kita merasa berat dan tertekan oleh ujian-ujian hidup yang datang silih berganti.

Jika Anda merasa hidup Anda terasa penuh tantangan dan kesulitan, ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar memperoleh pertolongan dari Allah SWT, sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW.

Salah satu hadis yang sangat memberikan petunjuk tentang cara menghadapi ujian hidup datang dari Abdullah bin Abbas RA. Beliau meriwayatkan sebuah hadits dari Nabi SAW yang memberikan petuah hidup yang sangat mulia.

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda: “Hai anak muda, aku ajarkan beberapa kalimat kepadamu: jagalah Allah, niscaya Allah menjagamu; jagalah Allah, niscaya engkau dapatkan Allah di depanmu; jika engkau minta, mintalah kepada Allah; jika engkau minta pertolongan, mintalah pertolongan kepada Allah; ketahuilah, jika seluruh umat sepakat untuk memberimu manfaat dengan sesuatu, maka mereka tidak akan bisa memberimu manfaat kecuali dengan sesuatu yang telah ditetapkan Allah untukmu; dan jika mereka sepakat untuk memberimu mudarat, mereka tidak akan bisa memberimu mudarat kecuali yang telah ditetapkan Allah untukmu; pena-pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering.” (HR At-Tirmidzi)

Hadis ini mengandung beberapa pesan penting yang bisa dijadikan pegangan hidup. Pertama, menjaga hubungan dengan Allah SWT merupakan kunci utama dalam mendapatkan perlindungan dan pertolongan-Nya.

Jika kita menjaga hukum-hukum Allah, baik itu dalam ibadah, akhlak, maupun perbuatan sehari-hari, maka Allah akan menjaga kita dalam segala aspek kehidupan.

Hadis lainnya yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi juga memberikan nasihat penting. Rasulullah SAW bersabda: “Jagalah Allah, niscaya engkau akan mendapatkan-Nya di depanmu; kenali Allah pada saat makmur, niscaya Allah akan mengenalmu pada saat sulit; ketahuilah bahwa apa yang tidak engkau dapatkan, tidak akan pernah bisa engkau dapatkan; dan apa yang sudah menjadi takdirmu, tidak akan bisa terlepas darimu; ketahuilah bahwa kemenangan itu datang bersama kesabaran, kelapangan datang bersama musibah, dan kemudahan datang bersama kesulitan.” (HR At-Tirmidzi)

Makna yang terkandung dalam hadis ini sangat mendalam. Rasulullah mengajarkan kita untuk mengenal Allah SWT baik dalam keadaan senang maupun susah.

Ketika kita merasa dilimpahi banyak nikmat dan kemudahan, kita harus tetap bersyukur dan mengingat Allah. Sebaliknya, ketika menghadapi kesulitan, kita harus tetap mengingat-Nya dan bersabar, karena bersama kesulitan pasti ada kemudahan yang datang dari Allah.

Ibnu Rajab dalam kitab Jamiul Ulum wal Hikam menjelaskan lebih lanjut bahwa “menjaga Allah” yang dimaksud dalam hadis-hadis tersebut bukan hanya terbatas pada menjalankan ibadah wajib seperti salat dan puasa.

Tetapi juga meliputi menjaga hak-hak Allah, yakni mengikuti perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Menjaga Allah juga berarti menjaga apa yang telah ditetapkan-Nya untuk kita, baik itu dalam hal rezeki, keluarga, atau kesehatan.

Sebagai contoh, salah satu cara menjaga Allah adalah dengan menjaga salat, karena salat adalah ibadah yang paling utama. Selain itu, kita juga diingatkan untuk menjaga hati, menjaga lisan, dan menjaga perbuatan kita agar selalu sesuai dengan tuntunan Allah.

Jika kita menjaga Allah dalam hidup kita, maka Allah akan menjaga kita dalam setiap aspek kehidupan kita. Allah akan memberi kita perlindungan dari segala bentuk bahaya, baik itu bahaya fisik, mental, atau spiritual.

Salah satu kunci utama untuk memperoleh pertolongan Allah adalah dengan memiliki sifat sabar dan tawakal. Seperti yang disebutkan dalam hadis yang telah disebutkan sebelumnya, “Ketahuilah bahwa kemenangan itu bersama kesabaran, kelapangan datang bersama musibah, dan kemudahan datang bersama kesulitan.”

Sabar bukan berarti berdiam diri tanpa berusaha, tetapi sabar berarti tetap tegar dan istiqamah dalam menghadapi cobaan, dengan penuh keyakinan bahwa Allah SWT akan memberikan jalan keluar pada waktunya.

Selain itu, tawakal (berserah diri kepada Allah) adalah salah satu kunci penting untuk mendapatkan pertolongan-Nya. Setelah berusaha maksimal, kita harus meletakkan segala hasilnya di tangan Allah, karena Dia-lah yang Maha Mengetahui apa yang terbaik bagi hamba-Nya.

Allah SWT berjanji bahwa doa-doa orang yang beriman tidak akan sia-sia. Dalam berbagai kesempatan, Rasulullah SAW mengajarkan umatnya untuk selalu berdoa, terutama dalam situasi sulit.

adalah cara kita untuk memohon langsung kepada Allah SWT, dan Allah tidak pernah mengecewakan hamba-Nya yang memohon dengan sungguh-sungguh.

Ada sebuah doa yang sangat bermanfaat ketika menghadapi kesulitan dan ingin memohon pertolongan Allah. Doa ini adalah doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ هَمِّ وَحَزَنِ وَعَجْزٍ وَكَسَلِ وَجُبْنٍ وَبُخْلٍ وَغَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ

Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kesedihan, kecemasan, kelemahan, kemalasan, sifat pengecut, kedengkian, dan dari beban utang yang berat serta penindasan orang.” (HR Bukhari)