Serambimuslim.com– Takabbur, atau kesombongan, adalah sifat yang sangat dibenci dalam ajaran Islam.
Sifat ini tidak hanya merusak hubungan antar sesama, tetapi juga bisa menghalangi seseorang dari kebahagiaan baik di dunia maupun akhirat.
Takabbur muncul ketika seseorang merasa lebih tinggi, lebih pandai, atau lebih unggul daripada orang lain.
Dalam pandangan Islam, sifat ini tidak hanya merugikan secara sosial, tetapi juga berdampak negatif terhadap kehidupan spiritual seseorang.
Menurut definisi dalam buku Be Smart PAI oleh Tuti Yustiani, takabbur adalah sikap merasa diri lebih besar, lebih tinggi, atau lebih pandai dibandingkan dengan orang lain.
Dalam bahasa Indonesia, takabbur sering diartikan sebagai sikap sombong. Takabbur bukan hanya soal perasaan superior atau lebih hebat, tetapi juga terkait dengan sikap merendahkan orang lain, dan bahkan mengingkari kebenaran yang datang dari Allah SWT.
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda, “Takabbur hanya milik dan hak prerogatif Allah SWT.”
Hadis ini menegaskan bahwa sifat takabbur hanya bisa dimiliki oleh Allah, dan manusia yang menyombongkan diri akan mendapat hukuman yang sangat berat.
Orang yang memiliki sifat takabbur akan menunjukkan beberapa ciri khas yang dapat dikenali dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut adalah beberapa ciri orang yang takabbur menurut Koleksi Khutbah Jum’at Inspiratif untuk Pemula dan Umum karya Abdul Azis Muslim:
- Riya’ dan Memuji Diri Sendiri
Orang yang takabbur sering kali memuji dirinya sendiri dan berusaha agar orang lain melihat kelebihannya, baik dalam hal harta, ilmu, atau status sosial. - Meremehkan Orang Lain
Takabbur membuat seseorang merasa lebih tinggi dan lebih baik daripada orang lain, sehingga mereka sering meremehkan orang lain dan menilai mereka lebih rendah. - Sikap Keji Mulut dan Mengkritik Secara Mencela
Orang yang sombong sering mengkritik orang lain dengan cara yang kasar, mencela kekurangan orang lain tanpa melihat kesalahan diri mereka sendiri. - Memalingkan Muka dan Menghindar dari Orang Lain
Mereka sering menghindari interaksi dengan orang lain, merasa tidak perlu bergaul dengan mereka yang dianggap lebih rendah. - Berlebihan dalam Berjalan dan Berbicara
Orang yang takabbur sering menunjukkan gaya berjalan yang angkuh dan cara berbicara yang menyombongkan diri. - Pemborosan Harta
Takabbur juga tercermin dalam cara mereka mengelola harta, di mana mereka cenderung boros untuk menunjukkan kekayaan mereka. - Berlebihan dalam Berpakaian
Takabbur terlihat dalam pemilihan pakaian yang mencolok, bertujuan untuk menunjukkan status sosial dan kekayaan.
Takabbur adalah salah satu sifat yang sangat dibenci oleh Allah SWT. Dalam Al-Qur’an, Allah menegaskan hukuman bagi orang-orang yang memiliki sifat sombong.
Dalam Surah An-Nahl ayat 29, Allah berfirman: “Maka, masukilah pintu-pintu (neraka) Jahanam. Kamu kekal di dalamnya. Itulah seburuk-buruk tempat bagi orang yang menyombongkan diri.” (An-Nahl: 29)
Ayat ini menunjukkan bahwa orang yang takabbur akan mendapat hukuman yang pedih di akhirat, yaitu kekekalan di neraka Jahanam.
Selain itu, dalam Surah Al-A’raf ayat 48, Allah juga mengingatkan bahwa kekayaan atau status sosial tidak akan memberi manfaat di akhirat bagi orang yang menyombongkan diri:
“Orang-orang di atas tempat yang tertinggi menyeru orang-orang yang mereka kenal dengan tanda-tanda mereka sambil berkata, ‘Tidak ada manfaatnya bagimu harta yang kamu kumpulkan dan apa yang selalu kamu sombongkan.'” (Al-A’raf: 48)
Takabbur dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu takabbur batin dan takabbur lahir.
- Takabbur Batin (Sifat dalam Hati)
Takabbur batin adalah kesombongan yang ada dalam hati seseorang, meskipun tidak terlihat secara langsung. Seseorang merasa lebih besar, lebih pintar, atau lebih penting dari orang lain, tetapi sifat ini hanya ada dalam pikirannya. - Takabbur Lahir (Perilaku yang Terlihat)
Takabbur lahir adalah ekspresi dari kesombongan batin yang terlihat melalui tindakan atau perilaku. Ini bisa berupa cara berbicara, berinteraksi, atau bahkan sikap yang merendahkan orang lain.
Takabbur sering kali muncul akibat faktor-faktor tertentu, seperti:
- Sering mengalami keberhasilan atau mendapatkan pujian.
- Memiliki kewenangan atau posisi tinggi dalam masyarakat.
- Memiliki banyak harta atau kecerdasan tinggi.
- Memiliki penampilan fisik yang menarik atau popularitas.
Penyebab-penyebab ini dapat membuat seseorang merasa lebih superior dibandingkan orang lain, yang akhirnya memunculkan sifat takabbur.
Takabbur memiliki dampak yang sangat merugikan dalam kehidupan seseorang. Beberapa efek negatif dari sifat takabbur antara lain:
- Menghapus Pahala
Kesombongan dapat menghapus pahala yang telah diperoleh karena bertentangan dengan sifat tawaduk yang sangat dihargai dalam Islam. - Mendatangkan Kemurkaan Allah SWT
Orang yang sombong akan mendapatkan kemurkaan Allah SWT, karena sifat takabbur sangat dibenci oleh-Nya. - Termasuk Dosa Besar
Takabbur adalah salah satu dosa besar dalam Islam karena merupakan bentuk penolakan terhadap kebenaran dan merendahkan orang lain. - Tidak Disukai Orang Lain
Orang yang takabbur sering kali tidak disukai oleh orang di sekitarnya, karena sikap sombong dan merendahkan orang lain.
Untuk menghindari sifat takabbur dan menjadi pribadi yang lebih baik, berikut beberapa cara yang dapat dilakukan:
- Tingkatkan Ibadah kepada Allah SWT
Fokuskan hidup pada ibadah dan pengabdian kepada Allah SWT. Ini akan membuat kita lebih sadar akan keterbatasan diri kita sebagai makhluk Allah. - Biasakan Berbagi dan Hilangkan Egoisme
Berbagi dengan orang lain akan mengurangi rasa egois dan sombong dalam diri kita. - Selalu Bersyukur atas Karunia Allah SWT
Dengan bersyukur, kita akan lebih sadar bahwa segala yang kita miliki adalah anugerah dari Allah, dan tidak ada alasan untuk merasa lebih baik dari orang lain. - Pahami Keterbatasan Manusia
Ingat bahwa kita adalah makhluk yang sangat terbatas dan semuanya berasal dari Allah SWT. - Jalin Silaturahmi dengan Sesama
Membangun hubungan baik dengan orang lain akan mengurangi rasa sombong dan meningkatkan empati terhadap orang lain. - Pelihara Perkataan Baik
Jika tidak bisa berkata baik, lebih baik diam. Perkataan yang buruk hanya akan memperburuk hubungan dan meningkatkan sifat takabbur.